WahanaNews-Jateng | Cimplung merupakan makanan khas Banyumas, Jawa Tengah yang berbahan dasar umbi-umbian dan kemudian diolah dengan direbus dalam air nira yang mendidih.
Umbi-umbian yang digunakan berjenis singkong, ubi jalar/mantang/munthul, talas dan jenis umbi-umbian lain.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Karena direbus dengan air nira yang berwarna cokelat keemasan, tekstur dan rasa pada cimplung ini seperti gula caramel dan tentunya memiliki rasa yang manis.
Dilansir dari Jatengprov.go.id, menikmati cimplung bisa langsung disantap setelah masak atau bisa juga digoreng.
Makanan ini bisa mudah ditemui di tempat-tempat wisata di Kabupaten Banyumas dan daerah-daerah kawasan Eks Karesidenan Banyumas.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Cimplung memiliki rasa yang sangat manis sehingga bagi penderita diabetes, makanan ini tidak dianjurkan meskipun rasa manisnya berasal dari bahan alami.
Makanan khas Banyumas ini memang belum terlalu tereksplorasi karena termasuk makanan yang tidak tahan lama.
Namun cimplung ini tetap memiliki cita rasa yang tinggi dan sangat cocok untuk dijadikan sarapan di pagi hari.
Sementara itu dilansir dari berbagai sumber, olahan singkong ini sangat cocok disantap saat udara dingin, seperti saat hujan turun.
Selain itu, setiap bulan Ramadhan, makanan ini juga menjadi menu pembuka untuk sajian buka puasa.
Cimplung sendiri berasal dari Bahasa Jawa, yaitu ‘Cemplung’ yang artinya masuk ke dalam air.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengolahan makanan ini adalah dengan dimasukan ke dalam air nira (cemplung) yang memiliki aroma dan rasa manis alami dari gula jawa.
Selain singkong, bahan dasar cimplung juga bisa menggunakan pisang.
Makanan khas Banyumas biasanya dijual dengan harga Rp5.000 per porsi dan hanya bertahan antara 2-3 hari ke depan.
Makanan ini juga sangat cocok jika digunakan sebagai teman minum kopi.
Sementara itu, cara pengolahan cimplung ini mudah, namun perlu diketahui bahwa cimplung ini harus diolah dalam air nira yang sudah dicampur dengan gula jawa dan sudah direbus selama lima jam.
Sedangkan saat memasak singkongnya tidak perlu lama-lama, hanya ditunggu sampai benar-benar matang.
Jangan terlau lama dalam pengoalahan karena bisa merusak tekstur singkong.
Oleh karena itu, saat sudah matang, cimplung harus segera diangkat dari rendaman air nira dan kemudian ditunggu hingga hangat.[non]