WahanaNews-Jateng | Sebanyak 29 Anak di Kebumen tercatat alami sakit Kanker Leukemia.
Ironisnya, mereka belum pernah tersentuh program pemerintah. Apalagi, kondisi ini sudah dialami para penderita sejak sekitar tahun 2016-2017 lalu.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Juara 2 Kategori Inovasi Karya Kehumasan di Ajang AHJ 2024
Hal itu disampaikan Ketua Paguyuban Peduli Kanker Anak Kebumen Sunaryo bersama perwakilan orang tua dan anak penderita kanker, kepada Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, saat melakukan audensi di Ruang Transit Pendopo Kebumian, Jumat (11/2/2022).
Sunaryo mengatakan dari jumlah anak yang menderita kanker, sebagian masih harus menjalani perawatan dan ada yang sudah selesai pengobatan.
Kendati begitu, proses pananganan ini bukanlah hal yang mudah, dan butuh kepedulian sesama.
Baca Juga:
Upaya Turunkan Tingkat Pengangguran, Pemkot Bekasi Buka Job Fair II 2024
Terlebih menurutnya, dampak bagi penderita kanker leukemia ini tidak hanya pada fisik saja, namun juga pada mental psikologis mereka.
Tak jarang penderita sering dikucilkan masyarakat lantaran takut tertular.
Belum lagi, kendala lain soal sulitnya mendapatkan obat karena sering kosong dan hanya bisa dipesan melalui Yayasan Kanker Anak Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta.
"Banyak sekali kendala dan beban yang harus ditanggung orang tua anak yang menderita kanker ini. Termasuk untuk mendapatkan obat kita harus pesan melalui Yayasan, karena obatnya hanya ada diluar Negeri," ungkapnya.
Selain itu, Sunaryo mengeluhkan sulitnya konsultasi kepada pihak medis hingga terkadang tidak tahu harus kemana menanyakan.
Beruntung ada paguyuban Peduli Kanker Anak sehingga bisa menjadi wadah atau ajang sharing.
Untuk itu, ia berharap ke depan ada perhatian dari pemerintah agar anak penderita kanker dapat tertangani dengan baik.
Bupati Kebumen mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Terlebih selama ini mereka belum pernah tersentuh program pemerintah.
Bupati menyebut salah satu kendala dalam penanganan kasus ini adalah obat. Ketersediaan obat dan yang memiliki kewenangan itu itu juga cukup terbatas.
Tapi yang terpenting adalah kepedulian pemeritah, baik dalam hal dukungan keuangan maupun berkaitan dengan layanan konsultasi.
Untuk itu, ia akan segera meminta Dinas Kesehatan membuat sebuah Kanal Aduan kesehatan masyarakat.
Disitu tidak hanya melayani konsultasi kanker saja, namun juga penyakit lainya.
"Supaya ketika masyarakat butuh konsultasi dan penanganan tidak perlu bingung dan repot, namun bisa langsung menghubungi dinkes," ucapnya.[non]