WahanaNews-Jateng | Masyarakat harus lebih waspada dengan potensi angina kencang yang akhir-akhir ini kerap melanda wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Beberapa waktu lalu, Kamis (17/2/2022), angin kencang melanda Desa Majalengka, Kecamatan Bawang hingga merusak beberapa rumah dan kandang ternak warga.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sejumlah pohon tumbang mengenai rumah.
Dampak angin kencang hujan hanya mengancam warga di pemukiman, pengendara atau pengguna jalan pun terancam.
Di sepanjang jalan, banyak pohon peneduh yang sewaktu-waktu bisa tumbang karena terjangan angin.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Seperti kejadian selama, Minggu (20/2/2022), pohon besar tumbang di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh. Pohon itu roboh hingga menutup seluruh badan jalan nasional.
Tidak ada korban akibat bencana ini. Tetapi dampak pohon tumbang ini melahirkan kemacetan cukup parah di sepanjang jalan nasional ruas Wonosobo-Banjarnegara.
"Jalan macet karena tertutup pohon," kata Alwan Rifai, Humas PMI Banjarnegara, Senin (21/2/2022)
Penanganan pohon tumbang cukup memakan waktu, mulai sekitar pukul 20.00 Wib sampai pukul 23.00 Wib.
Kemacetan mengular. Terlebih tidak ada jalur alternatif yang memadai untuk dilalui pengendara.
Ada jalur alternatif melalui Sukoharjo Wonosobo, namun tidak direkomendasikan bagi pengendara karena lebih rawan longsor.
Menurut Alwan, angin kencang sulit diprediksi dan bisa menerjang setiap daerah, baik pegunungan maupun dataran rendah.
Karena itu, masyarakat, termasuk pengendara diimbau untuk mewaspadai potensi angin kencang yang bisa memicu pohon tumbang di lingkungan mereka.
Penanganan pohon tumbang, kata dia, melibatkan lintas sektor, baik relawan, BPBD, PLN, maupun Dinas PU jika peristiwanya di jalan.
"Kalau tumbang mengenai listrik, harus dipadamkan dulu. Makanya harus melibatkan PLN, " katanya.[non]