WahanaNews-Jateng | Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) himbau para perajin tahu tempe untuk berhenti produksi dan berjualan dari tanggal 21-23 Februari 2022, Kamis (17/2).
Ketua Puskopti Jawa Tengah Sutrisno Supriantoro menjelaskan harga kedelai yang terus melonjak dan tak terkendali menimbulkan dampak kesulitan bagi para perajin tahu tempe.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
“Kenaikan harga ini sudah di ambang batas para perajin tahu tempe. Para perajin juga tidak mampu mengikuti fluktuasi kenaikan harga tersebut,” kata Sutrisno.
Pihaknya menghimbau kepada perajin tahu tempe untuk menyesuaikan harga jual produksinya sesuai kenaikan harga kedelai.
“Kenaikan harga sekarang menjadi Rp 10.500 - 11.000 per kilogram untuk tempe dan Rp 53.000 per papan atau kisaranRp 20.000 per tong untuk tahu,” tambahnya.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Sutrisno berharap agar para perajin tahu tempe kompak mengikuti mogok produksi tersebut.
“Bagi rekan – rekan yang tidak mengikuti himbauan mogok produksi apabila terjadi gangguan akibat protes dari rekan – rekan lain, konsekuensi resiko menjadi tanggungjawabnya sendiri,” ujarnya.
Pihaknya juga menghimbau dalam aksi mogok produksi ini dilarang untuk turun ke jalan dan bertindak anarkis.
Puskopti Jateng juga memohon maaf kepada masyarakat pecinta tahu tempe atas tindakan aksi mogok produksi ini.[non]