WahanaNews-Jateng | Seorang pendaki dikabarkan tewas di Gunung Lawu Karanganyar, Senin (28/2).
Meninggalnya pendaki Gunung Lawu asal Tangerang YU (40) akibat diserang hipotermia.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menuturkan bahwa survivor kedinginan dan kelelahan saat akan melanjutkan perjalanan ke puncak bersama rombongan.
"Diserang hipotermia dan akhirnya ia ditinggal di warung Pak Robet yang berada di Pos 4," tutur dia kepada wartawan.
Dia mengungkapkan, jika YU berangkat berangkat mendaki saat long weekend pada Sabtu (26/2/2022) bersama rombongan 100 orang lainnya yang berasal dari Semarang.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Rombongan menggelar ritual," ungkap dia.
Dikatakan, pada Minggu (27/2/2022) malam pukul 19.30 WIB teman korban yang baru selesai ritual menjemput korban untuk turun.
YU menurut dia, kelelahan dan tak mampu turun, sehingga teman korban meminya bantuan ke tim SAR untuk bantu evakuasi.
"Di pos tiga kondisinya sudah kelelahan, namun yang bersangkutan bisa sampai ke pos empat, sampai kemarin sore (Minggu) masih di sana sehingga ada yang melapor ke bawah," ujarnya.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto menambahkan, survivor saat itu ditinggal oleh rombongan di pos empat bersama dua orang pendaki lain untuk menunggui, sementara rombongan yang lain melanjutkan pendakian.
Menurut Arif, tim gabungan bertemu dengan survivor sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung dievakuasi ke bawah.
"Saat ditemukan masih hidup, namun tanda vitalnya mulai melemah dan baru dinyatakan meninggal sampai di basecamp pukul 12.37 WIB," terang dia.
Usai berhasil dievakuasi, kata dia, jenazah pendaki tersebut kemudian dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu untuk pemeriksaan.
Pendaki Gunung Lawu saat malam pergantian tahun 2022 dibatasi maksimal 700 orang.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan yang berpotensi meluasnya Covid-19.
Dilansir dari TribunSolo.com, kebijakan pembatasan pendaki ini tertuang dalam Pengumuman Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Karanganyar nomor 536/1.340.15/2021.
Surat tersebut ditandatangani Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Kamis (30/12/2021).
Isinya menyebutkan bahwa akan dilakukan pembatasan jumlah pendaki pada pergantian tahun baru 2022.
Pembatasan di dua jalur pendakian gunung Lawu masing-masing via Cetho dan via Cemoro Kandang dengan maksimal 700 pendaki dalam sehari semalam.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto membenarkan adannya surat tersebut.
"Kami membuat surat pemberitahuan bahwa ada pembatasan jumlah pendaki saat libur pergantian tahun 2022 di dua jalur Lawu di Kabupaten Karanganyar," kata Titis kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Titis menuturkan, pembatasan jumlah pendaki ke puncak Gunung Lawu dilakukan karena kondisi dan situasi pandemi Covid-19 masih melanda.
Selain itu, surat itu dikeluarkan agar tidak terjadi kerumunan saat pergantian tahun baru 2022.
"Kami batasi pendaki gunung Lawu hingga 700 pendaki semalam di malam tahun baru 2022 untuk menghindari kerumunan di puncak Lawu," ujarnya.[non]