WahanaNews-Jateng | Seorang pria di Semarang, Kanipah alias Andrew (33), tega membunuh istrinya, Endah Safitri, di rumahnya sendiri yang terletak di Jalan Srinindito Baru No.1 RT 011/RW 001, Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Sabtu (15/1).
Kejadian tersebut membuat warga sekitar lokasi geger. Terlebih lagi, peristiwa pembunuhan terjadi pada siang hari, sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Setelah menghabisi nyawa istrinya, pelaku langsung kabur. Terlebih lagi, perbuatan kejam itu diketahui warga. Namun sebelum kabur, pelaku sempat mampir ke rumah orang tuanya dan membawa serta anaknya dalam pelarian.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruan, mengatakan peristiwa pembunuhan itu diketahui seorang saksi yang juga tetangga korban.
Saksi mengetahui kejadian itu setelah mendengar korban berteriak meminta pertolongan. Sebelum peristiwa pembunuhan, antara korban dan pelaku sempat terjadi percekcokan di rumah kontrakan tersebut.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Saksi bahkan sempat mendengar teriakan korban yang meminta pertolongan saat dipukuli suaminya.
“Tapi saksi tidak berani masuk ke dalam rumah karena Andrew memegang senjata tajam di tangan. Ia kemudian meminta tolong warga lain untuk masuk,” ujar Donny, Sabtu.
Namun saat saksi kedua masuk ke rumah, pelaku langsung kabur sambil membawa pisau. Sementara, korban telah bersimbah darah dengan posisi tengkurap di lantai.
Melihat hal itu, warga pun langsung menghubungi aparat kepolisian. Aparat Polsek Semarang Barat dan tim Inafis Polrestabes Semarang langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP diketahui jika korban meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian leher. “Saat ini anggota langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga melarikan diri ke arah timur. Dia akan bisa cepat tertangkap,” tegas Donny.
Diberitakan sebelumnya, korban sempat terlihat di kediaman mertuanya, atau orang tua korban seusai melakukan pembunuhan. Ia datang ke rumah mertua dengan mengendarai sepeda motor.
Kedatangan pelaku ke rumah mertua tak lain adalah untuk menjemput anaknya. Di rumah orang tua korban, saksi sempat menangis sebelum akhirnya membawa kabur anaknya.
“Saat ditanya saksi, pelaku hanya geleng-geleng. Pelaku lalu menangis sambil membawa pergi anaknya dari rumah mertua,” ujar Donny.[non]