WahanaNews-Jateng | Seorang mahasiswa Insititut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Asif I Ahany, meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan mahasiswa pencinta alam (mapala) di Gunung Telomoyo. Berikut kronologi tewasnya mahasiswi asal Dusun Gamolan, Kelurahan Segiri, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang itu.
Dilansir dari Soloposcom, dari Polres Salatiga, mahasiswi Salatiga itu dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (13/1/2022) malam, sekitar pukul 22.30 WIB. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang IGD RST dr. Asmir, Kota Salatiga.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sebelum meninggal, korban sempat mengikuti kegiatan yang digelar Mapala IAIN Salatiga di Gunung Telomoyo, Jumat-Rabu (7-12/1/2022). Kegiatan itu diikuti sekitar 19 orang mahasiswa IAIN Salatiga.
Seusai kegiatan mapala itu, rombongan mahasiswa IAIN Salatiga itu kembali ke basecamp yang terletak di Kalibening, Salatiga, Kamis. Namun, berdasarkan keterangan para saksi, korban tak mau makan sesampainya di basecamp.
Hingga Kamis malam, korban tetap tidak mau makan dan kondisi tubuhnya melemah. Rekan-rekannya pun membuatkan korban bubur. Namun, saat dimakan, korban muntah-muntah hingga akhirnya dilarikan ke RST dr. Asmir. Akan tetapi, korban rupanya tidak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhir saat dirawat di RST dr. Asmir pada Kamis malam.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, mengatakan dugaan sementara korban meninggal dunia akibat kelelahan seusai mengikuti kegiatan mapala di Gunung Telomoyo. Hal ini menyusul tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.
Selain itu, pihak keluarga juga sudah menerima kematian korban. Pihak keluarga menolak jenazah korban dilakukan autopsi untuk menyelidiki penyebab kematian mahasiswi berusia 19 tahun tersebut.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, keluarga juga tidak ingin dilakukan autopsi terhadap korban. Itu tertuang dalam surat pernyataan keluarga,” ungkap Iqbal, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat siang.