WahanaNews-Jateng | Seorang pria asal Dusun Tanjung, Desa Jatisobo, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, bernasib malang.
Topan Cahyono Putro (25) tewas setelah terjepit mesin pembuat kertas saat bekerja di PT. Prima Paper Indonesia (PPI) di Dusun Timang Kulon, Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Pesan Tegas Prabowo: Pihak yang Kalah di Pilkada Wajib Kerja Sama untuk Rakyat
Disampaikan Kepala Seksi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, korban meninggal dalam kecelakaan kerja di PT PPI.
"Korban meninggal setelah terjepit pembuat kertas di PT PPI," jelas Anom saat dikonfirmasi, Selasa (12/4/2022) malam.
Anom mengatakan kecelakaan itu bermula saat korban bersama dua rekan kerjanya, Mas'ud Yunus (52) dan Hardjono (64) masuk kerja di PT PPI.
Baca Juga:
Jakarta dalam Bahaya, Ini 6 Kota di Dunia yang Akan Tenggelam Sebelum 2050
Saat kejadian, posisi Mas'ud Yunus sementara bekerja di lantai dua, Minggu (10/4/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.
Sementara korban hendak menyambung kertas putus ke mesin pembuat kertas.
Beberapa saat kemudian, Yunus sudah tidak melihat lagi korban.
"Yunus dan korban saat bekerja berjarak sekitar enam meter. Namun Yunus tiba-tiba melihat korban sudah tidak ada," kata Anom.
Khawatir terjadi sesuatu pada korban, Yunus memanggil Hardjono untuk mematikan mesin dan membunyikan mesin emergency.
Pasalnya saat itu korban dicari sudah tidak ada ditempat awal bekerja.
Kemudian Yunus dan Hardjono mencari di seputaran mesin pembuat kertas tapi juga belum ditemukan.
Keduanya bersama karyawan lainnya turun ke lantai bawah untuk mencari korban.
Tak disangka, pekerja pabrik menemukan ceceran darah di seputaran mesin bawah.
Sementara jasad korban ditemukan di selokan bawah mesin sudah meninggal dunia.
Terhadap kejadian itu, petugas keamanan PT. Prima Paper Indonesia menghubungi petugas RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
Tak lama kemudian tim medis RSUD Wonogiri bersama anggota Polsek Wonogiri Kota turun ke lokasi kejadian.
Hasil pemeriksaan dokter RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, kata Anom, jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
DIduga korban meninggal kurang dari 24 jam. [non]