WahanaNews-Jateng | Video calon kepala desa di Panaguan, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Jawa Timur ngamuk hingga kerahkan massa viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh sejumlah akun media sosial di antaranya Instagram @terangmedia pada Rabu (9/3/2022).
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Dalam video tersebut terlihat sejumlah massa yang ngamuk di kantor balai desa.
Massa terlihat membanting meja kursi di lokasi.
Sejumlah wanita pun terdengar histeris dan berusaha menenangkan sejumlah massa.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Bahkan seorang pria terlihat membawa sabit.
Pria itu lalu ditenangkan warga dan juga anggota polisi yang berada di lokasi.
Dari keterangan yang ditulis pengunggah, calon kepada desa yang tidak lolos seleksi mengamuk dan merusak fasilitas kantor.
Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
@sofyanhafidz_ "Itu belom jadi, bagaimana bila udah terpilih jadi kades..!!!??"
@nanang__basri "Baru lurah,gimnaa kalau camat.bisa santet santetan kali yaah"
@arikarbela2 "Hapus saja sistem kades kades dinegara ini,."
@garuda25slawi "tradisi ap gimna y daerah situ kok sring banget mslh Pilkades ,blom jg mulai udah pd tawuran aplgi klo dah mulai".
Dilansir dari Kompas TV, insiden itu terjadi usai panitia hanya meloloskan 1 dari 4 bakal calon kepala desa.
Hal ini dibenarkan oleh Wakapolres Pamekasan, Kompol Azi Pratas Guspitu .
"Kericuhan itu dipicu oleh kekecewaan warga terhadap panitia pilkades desa setempat. Pasalnya panitia hanya meloloskan 1 bakal calon kades dari 4 bakal calon yang mendaftar."
Dari 4 bakal calon yang mendaftar, 3 balon yaitu Daud, Dahril dan Samsuri dinyatakan tidak lolos tahapan verifikasi pemberkasan.
Sedangkan satu bakal calon yang lolos hanya Toradi saja.
Sehingga pendukung dari bakal calon yang tidak lolos mengamuk dan mendatangi kantor kepala desa.
Warga yang emosi lalu meminta panitia membuka pendaftaran ulang
Akan tetapi panitia tidak mau menemui massa hingga membuat warga yang datang semakin marah.
Massa pun merusakan fasiliyas kantor kepala desa, mulai dari meja, kursi, dan kaca jendala.
Bahkan ada sejumlah warga yang membawa sajam.
Warga juga sebelumnya sudah melakukan unjuk rasa ke DPMD Pamekasan.
Pilkades serentak di Pamekasan sendiri akan dilaksanakan pada April 2022 mendatang.
Sedangkan saat ini masih dalam tahap seleksi.[non]