WahanaNews-Jateng | Pintu tol Weleri, ruas tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, mendapat sorotan karena ada dugaan kecurangan.
Informasi ini dialami pengguna tol yang membagikan pengalamannya melalui akun Facebook @Kenthuz.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Berawal saat dirinya melakukan top up e-Toll di pintu tol Weleri, Kendal, Jawa Tengah, tersebut.
Ia kaget setelah melihat struk pengisian, karena ada potongan administrasi Rp 1.500 tiap kelipatan Rp 50 ribu.
Artinya, jika isi ulang e-toll sebesar Rp 200 ribu, maka potongan yang didapat sebesar Rp 6.000 (Rp 1.500 x 4 = Rp 6.000).
Baca Juga:
Kemen PPPA Tegaskan Komitmen Lindungi Korban Kekerasan Seksual dengan Regulasi dan Layanan Terpadu
Maka, saldo e-toll yang terisi hanya Rp 194 ribu saja.
Untuk membuktikan bahwa ceritanya ini tidak mengada-ada, ia juga mengunggah foto struk pembayaran di gerbang tol tersebut.
Menanggapi hal itu, Agus Pramono, Manager Area Ruas Jalan Tol Batang-Semarang PT Jasamarga Tollroad Operator, mengatakan, telah terjadi kelalaian petugas dalam melaksanakan proses top up.
Menurutnya, khusus isi ulang di pintu Tol Weleri, transaksi dibatasi hanya boleh satu kali dengan nominal maksimal Rp 50 ribu, dengan biaya administrasi Rp 1.500.
"Tujuannya untuk membantu pengguna jalan yang tidak memiliki saldo uang elektronik yang cukup untuk menyelesaikan transaksi pembayaran di Gerbang Tol Weleri," kata Agus, (27/10/21).
"Sehingga pengguna jalan dapat melanjutkan transaksi pembayaran tarif terjauh Golongan I di Gerbang Tol Weleri sebesar Rp 41 ribu," sambungnya.
Selain itu, pembatasan pengisian ulang dilakukan sebagai salah satu upaya menurunkan antrean di gerbang tol akibat pelaksanaan top up uang elektronik.
Adapun sistem transaksi pembayaran di Gerbang Tol Weleri sepenuhnya menggunakan cashless.
Terkait unggahan akun Facebook @Kenthuz, Agus menyampaikan seharusnya petugas hanya boleh melakukan top up Rp 50 ribu, sebagaimana batasan top up maksimal, dengan pemotongan biaya administrasi sebesar Rp 1.500 per transaksi.
"Jika terdapat permintaan top up melebihi dari batas yang dipersyaratkan, maka seharusnya petugas melaporkan permintaan khusus tersebut terlebih dahulu kepada atasan untuk ditindaklanjuti," imbuhnya.
Sebagai bentuk tindaklanjut, telah dilakukan pembinaan kepada petugas top up di Gerbang Tol Weleri dan upaya klarifikasi kepada pengguna jalan.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat kejadian tersebut. Ke depannya, kami akan terus berupaya memperbaiki sistem pelayanan kepada pengguna jalan," ucapnya.
Ia juga mengimbau kepada pengguna jalan agar menyiapkan saldo uang elektronik yang cukup sebelum menggunakan jalan tol.
"Jika lelah berkendara, istirahat di tempat yang telah disediakan. Selalu berhati-hati, tetap mematuhi protokol kesehatan dan persyaratan perjalanan sesuai yang dianjurkan pemerintah," pungkas Agus. [non]