WahanaNews-Borobudur | UNESCO melangsungkan Konvensi tentang Perlindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia yang ke-15 di Carthage, Tunisia, pada 12 Desember 1991. Pada konvensi tersebut, Profesor Mongi Bousnina dari ALESCO menjelaskan bahwa sektor-sektor budaya dan alam yang terpisah dapat bekerja sama secara sinergis dalam melindungi kekayaan alam dan budaya manusia yang tak ternilai harganya.
Mengutip whc.unesco.org, Bousnina juga menunjukkan bahwa perlindungan warisan budaya dunia sebagai bagian dari tugas melestarikan identitas nasional dalam konteks dunia.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Selain itu, perlindungan warisan alam juga dianggap sebagai prioritas utama dan tanggung jawab utama pemerintah. Tunisia yang kala itu menjadi tuan rumah konvensi juga telah mengambil serangkaian tindakan untuk meningkatkan perlindungan situs warisan budaya dan alam. Sama seperti Tunisia, Indonesia dengan keragaman budaya dan alam pun demikian.
Melansir Forbes, Indonesia berada di urutan teratas sebagai tempat terindah di dunia dengan skor keindahan alam 7,77 dari 10. Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 17.000 pulau yang terbentang sangat luas.
Komite dalam Konvensi 12 Desember 1991 memasukkan empat destinasi wisata Indonesia dalam daftar Warisan Dunia.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
1. Candi Borobudur
Candi Borobudur yang dibangun pada abad 824 Masehi ketika masa pemerintahan Wangsa Syailendra menjadi salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Candi yang berlokasi di berlokasi di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana.
Bentuk bangunan candi ini berupa punden berundak-undak dengan 10 tingkat yang setiap tingkatannya diyakini sebagai lambang tahapan kehidupan manusia. Selain itu, pembagian vertikal Candi Borobudur menjadi tiga, yaitu dasar, tubuh, dan suprastruktur sesuai dengan konsep alam semesta dalam kosmologi Buddha yang saling tumpang tindih.