WahanaNews-Borobudur | Peringatan Tri Suci Waisak di pelataran Candi Borobudur, Malegang, telah usai diselenggarakan pada Senin kemarin, (16/5).
Prosesi perayaan Waisak 2566 BE ini diawali dengan kirab jalan kaki dari Candi Mendut pada pagi hari dan diakhiri dengan penerbangan lampion di marga utama Candi Borobudur pada malam hari.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Peringatan Tri Suci Waisak digelar di pelataran Candi Borobudur.
Sebelum detik-detik Waisak, seribuan umat Buddha melakukan meditasi yang dipimpin Bhikkhu Wongsin Labhiko Mahathera.
Setelah itu, detik-detik Waisak dimulai tepat pada pukul 11.13.46 WIB, ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya mengatakan, pihaknya bersyukur bisa berkumpul di pelataran zona satu Candi Agung Borobudur.
"Umat Buddha Walubi yang terdiri dari 14 majelis agama Buddha dan Permabudi beserta jajarannya telah bermitra melaksanakan acara Waisak umat Buddha Indonesia," kata Siti Hartati.
"Secara bersama-sama kita menyambut detik-detik Tri Suci Waisak nasional yang jatuh pada hari, Senin (16/4), jam 11.13.46.
Tema Waisak 2566 BE ialah jalan kebijaksanaan menuju kebahagiaan sejati," imbuhnya.
Dalam pidato sambutannya, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan peringatan Tri Suci Waisak menjadi momentum yang tepat bagi umat Buddha di seluruh dunia untuk mengingat kembali pada tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama.
"Kami atas nama pemerintah RI mengucapkan Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak semoga berkah penerangan dan kebijaksanaan menghiasi kehidupan kita bersama," kata Zainut.
Ketua 2 DPD Walubi Jateng Tanto Soegito Harsono mengatakan, prosesi Waisak di Candi Borobudur sudah dua tahun absen karena pandemi Covid-19.
Kali ini, pihaknya hanya mengundang majelis-majelis dan para pengurus.
"Tapi antusias umat Buddha sangat tinggi, mungkin karena mereka baru pertama dalam dua tahun ini melakukan upacara waisak di Candi Borobudur. Saya kira persisnya lebih dari target 1.200 (umat)," ujar Tanto.
Salah satu umat, Budi Pilianda (55), mengatakan perayaan Waisak kali ini sangat luar biasa karena sudah mendapat izin untuk melakukan Tri Suci Waisak di Candi Mendut sampai Borobudur.
"Kami dari Jakarta, kebetulan kami panitia lampion untuk nanti malam. Kami bawa 300 personel. Ini sangat luar biasa dan berkah yang tidak ternilai," kata Budi. Dia berharap tiap tahun bisa merayakan Waisak di Candi Borobudur.
Setelah dua tahun absen, langit Borobudur kembali dihiasi ribuan lampion Waisak.
Penerbangan lampion ini dilakukan dua sesi.
Sebelum menerbangkan lampion, mereka melakukan meditasi dan doa bersama yang dipimpin bhante.
Penerbangan pada sesi pertama sekitar pukul 19.17 WIB.
"Ini baru bisa nerbangin lampion setelah dua tahun nggak bisa. Senang banget, peace banget, bisa ngerasain juga damai Waisak," ujar salah satu penerbang lampion, Prisela Lilia.
"Semoga bisa beli mobil baru," imbuh Prisela menyebut doa yang dia tempelkan di lampion. [non]