WahanaNews-Borobudur | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung terwujudnya percepatan pengembangan pariwisata di Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP) guna percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Kunjungan Tim Kementerian PUPR dipimpin langsung Kepala Central Project Management Unit (CPMU) Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) Kementerian PUPR, Ir. Achmad Gani Ghazaly Akman, M. Eng. SC yang juga merupakan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
Hadir juga mendampingi pada kunjungan tersebut Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR (Kapuswil) II BPIW, Kuswardono serta jajaran.
Achmad Gani menyampaikan, Kementerian PUPR mendukung program pengembangan pariwisata di DPSP BYP yang dilaksanakan Pemerintah Pusat secara terintegrasi melalui dokumen Integrated Tourism Masterplan Program (ITMP).
Penyusunan ITMP melibatkan Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang bertujuan melakukan pengembangan pariwisata super prioritas di Tanah Air.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Kunjungan dilakukan untuk meninjau progres pembangunan infrastruktur terutama keciptakaryaan yang mendukung peningkatan "Amenitas" wisata.
Beberapa infrastruktur utama yang telah terbangun adalah Penataan 4 Gerbang Borobudur dan Penataan Concourse Borobudur.
Selain itu, kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pendalaman potensi perluasan ITMP BYP yang mengamanatkan bahwa sebagai UNESCO World Heritage Borobudur harus dibatasi jumlah kunjungannya dan disebarkan ke destinasi lainnya .
“Misalnya penyebaran wisatawan KSPN Borobudur seharusnya dapat disebarkan ke Kawasan Dieng dan sekitarnya di Jawa Tengah” terang Gani.
Pada hari pertama, mengawali kunjungan Tim Kementerian PUPR mendatangi Gerbang Samudra Raksa.
Bangunan yang berlokasi di Desa Jagalan, Klangan, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta merupakan rest area terpadu untuk wisatawan yang memasuki Kawasan Candi Borobudur. Gerbang Samudra Raksa dibangun Kementerian PUPR sebagai pintu utama wisatawan Candi Borobudur dari Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).
Kemudian tim melanjutkan kunjungan ke bangunan Gerbang Singa. Gerbang Singa berlokasi di Palbapang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merupakan pintu utama wisatawan ke Candi Borobudur dari wilayah Yogyakarta.
Tim juga mengunjungi ke jalur akses Candi Mendut-Candi Pawon-Candi Borobudur yang juga disebut sumbu garis imajiner atau Pilgrim Path di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Akses tersebut nantinya akan mempermudah para wisawatan religi yang akan mengunjungi ketiga candi Budha tersebut.
Tak hanya itu, tim juga mengunjungi pelataran atau concorse Candi Borobudur serta lapangan Kujon yang tak jauh dari destinasi Candi Borobudur.
Lapangan Kujon rencananya akan menjadi area program penataan pedagang dan area parkir, serta menghidupkan kesenian masyarakat sebagai pemerataan keramaian dimana nantinya pengunjung bisa menikmati kesenian daerah di lapangan Kujon.
Pada kunjungan hari kedua, Tim Kementerian PUPR meninjau kawasan wisata dataran tinggi Gunung Dieng di Kabupaten Banjarnegara-Wonosobo, Jawa Tengah yang diproyeksi dapat menjadi destinasi perluasan ITMP.
Adapun destinasi yang dikunjungi adalah Candi Arjuna, dan dilanjutkan Kawah Sikidang. Kedua destinasi tersebut merupakan yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu, tim melanjutkan kunjungan ke Telaga Warna.
Di sela-sela kunjungan, Kuswardono menyampaikan ide perluasan ITMP merupakan hal baik.
"Kawasan pariwisata di Yogyakarta-Jawa Tengah memiliki potensi yang luar biasa untuk sektor pariwisata," terang Kuswardono. Ia menambahkan, KSPN Dieng ini merupakan KSPN Prioritas dalam kajian perluasan BYP yang saat ini telah selesai dikaji melalui Market Analisis and Demand Assesment (MADA) BYP.
Kunjungan ini didampingi juga perwakilan pejabat administrator, pejabat pengawas, dan sub koordinator di lingkungan Kementerian PUPR.[zbr]