WahanaNews-Borobudur | Siapa yang masih ingat tentang 7 Keajaiban Dunia? Belum lama ini, warganet kembali membicarakan daftar tersebut di media sosial.
Pasalnya, Candi Borobudur tak masuk dalam Keajaiban Dunia versi New Open World Corporation (NOWC).
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Hal ini bermula dari pernyataan seorang YouTuber Leonardo Edwin yang membuat pernyataan dalam akun pribadi Instagram-nya.
Ia menyatakan, Candi Borobudur tidak pernah masuk dalam daftar 7 Keajaiban Dunia seperti yang disebut-sebut dalam buku sekolah.
Lantas, apa benar demikian?
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
Kumpulan Fakta Tentang 7 Keajaiban Dunia1. Daftar Lengkap 7 Keajaiban Dunia
Daftar 7 Keajaiban Dunia atau 7 Wonders of the World adalah daftar yang dibuat oleh sebuah yayasan di Swiss New Open World Corporation (NOWC) melalui pemungutan suara pada 2000 silam.
Pemungutan suara berhasil mengumpulkan 100 juta voters dengan mengerucutkan 7 tempat dari seluruh dunia sebagai Tujuh Keajaiban Dunia.
Berdasarkan hasil penilaian NOWC, Candi Borobudur tidak masuk dalam daftar 7 besar tersebut. Adapun daftar selengkapnya dapat disimak pada rincian berikut sebagaimana dikutip dari situs 7 Wonders of the World.
-Colosseum Italia
-Tembok Besar China di China
-Petra di Yordania
-Machu Picchu di Peru
-Taj Mahal di India
-Patung Kristus Penebus di Brasil
-Chichen Itza di Meksiko
2. Candi Borobudur Hanya Masuk Nominasi
Meski bukan termasuk dalam bagian daftar 7 Keajaiban Dunia, Candi Borobudur ternyata memang pernah masuk dalam 176 nominasi awal daftar 7 Keajaiban Dunia.
Sayangnya, Candi Borobudur gagal terpilih dalam peringkat 77 teratas untuk lanjut pada tahap berikutnya.
Nominasi dari Indonesia dalam keikutsertaan tersebut ternyata bukan hanya diwakilkan oleh Candi Borobudur.
Ada Sawah Terasering Tegallalang dari Bali yang juga turut masuk nominasi meski gagal pada tahap selanjutnya.
3. Voting Bertahap dan Libatkan 7 Panelis
Pemungutan suara untuk daftar 7 Keajaiban Dunia dilakukan secara bertahap mulai 2000 hingga 2007.
Pihak penyelenggara juga menyiapkan 7 panelis untuk memilih 21 finalis dari 77 destinasi wisata yang diikutsertakan.
Tujuh panelis tersebut diambil dari para arsitek di berbagai belahan dunia.
Mereka adalah Aziz Tayob, Cesar Pelli, Zaha Hadid, Harry Seidler, Tadao Ando, Federico Mayor Zaragoza, dan Yunho Chang.
Salah seorang panelis sekaligus Mantan Direktur UNESCO Federico Mayor Zaragoza berpendapat, tugas seorang panelis adalah hal yang sulit.
Dengan kata lain, pihaknya harus memilih 21 finalis dari 77 tempat wisata dengan suara terbanyak.
"Pilihan para ahli internasional didasarkan pada kepentingan arsitektur dan budaya, serta keindahan monumen dan strukturnya," kata dia.
Adapun tahapan lengkap dalam pemilihan 7 Keajaiban Dunia tersebut di antaranya:
-2000-2004: Kampanye awal untuk pembukaan voting 7 Keajaiban Dunia
-2004-2005: Terpilih 176 nominasi dari berbagai negara dan dikerucutkan menjadi 77 dengan voting terbanyak untuk diserahkan kepada panelis
-1 Januari 2006: Pengumuman 21 finalis dari 77 nominasi
-7 Juli 2007: Pengumuman daftar resmi 7 Keajaiban Dunia di Lisbon, Portugal
Meski Candi Borobudur gagal masuk dalam daftar buatan NOWC tersebut, destinasi wisata unggulan Indonesia tersebut masuk dalam penetapan warisan budaya dari UNESCO pada 1991.
Pengkaji Pelestari Balai Konservasi Borobudur Brahmantara, mengaku hal itulah yang paling penting bagi Borobudur.
"Tentang 7 Keajaiban Dunia itu kan polling media. Kalau yang terkait dengan pengelolaan Candi Borobudur sebagai warisan dunia itu adalah penetapan dari UNESCO. Yang penting yang penetapan ini," kata Brahmantara.
Brahmantara menambahkan, proses pembuatan Candi Borobudur juga sudah memiliki keajaiban dari aspek ilmiah pada zamannya.
Pasalnya, penyusunan batu Candi Borobudur sudah menggunakan teknik penguncian atau interlock berupa teknik arsitektur mirip puzzle jigsaw.[zbr]