WahanaNews-Borobudur | Destinasi glamping atau glamour camping tengah digandrungi kaum muda-mudi di berbagai daerah, termasuk di kawasan sekitar Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Seiring dengan permintaan pasar, destinasi glamping kini makin mudah ditemukan di berbagai daerah terutama di kawasan wisata.
Baca Juga:
Siswa Berkebutuhan Khusus di Yogyakarta Mendapatkan Perjalanan Gratis Ke Sekolah oleh Maxim Indonesia
Salah satu yang cukuo populer adalah destinasi wisata Glamping DeLoano di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Tempat tersebut masuk dalam kawasan Borobudur High Land, sehingga menjadi bagian dari Destinasi Super Prioritas Borobudur.
Glamping DeLoano mengusung konsep wisata alam milenial dan para wisatawan bisa menikmati berbagai wahana sambil menikmati keindahan alamnya.
Tempat ini berada di dekat Bukit Menoreh Purworejo dan punya spot foto yang Instagramable banget. Di sini Anda bisa menelusuri hutan dengan mobil offroad, menginap di tenda dengan suasana hutan.
Baca Juga:
Konsumen Listrik Sudah Bayar PPJ, ALPERKLINAS Tuntut Pemerintah Maksimalkan Anggaran Lampu Jalan
Suasana yang sejuk dan pepohonan pinus membuat kita dapat melepas penat sejenak selama menginap.
Cuaca yang dingin membuat kita semakin kerasan dan enggan untuk meninggalkan tempat perkemahan ini.
Fasilitas glamping dengan enam kasur, beserta bantal dan guling, dua kamar mandi umum atas dan bawah, penerangan memadai, ruangan meeting outdoor cocok untuk gathering, serta menu makanan juga diklaim enak dan beragam.
Meski termasuk destinasi wisata populer, uniknya sebelum pertama kali diresmikan pada 2019 oleh Menteri Pariwisata saat itu, Arief Yahya, lokasinya disebut berada di ‘ujung dunia’ karena dianggap berada di pinggiran.
"Tapi kemudian waktu diresmikan Pak Arief jadi makin diminati dan bahkan termasuk laboratorium glamping karena waktu itu kan glamping belum banyak jumlahnya. Sekaramg termasuk tempat glamping populer terutama di Jawa Tengah dan sekitarnya," ungkap Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin (3/10/2022).
"DeLoano juga banyak jadi tujuan buat healing anak muda yang sekarang ini makin populer. Lokasinya ini berada sekitar 900 meter di atas permukaan laut, jadi cuacanya sangat dingin jadi kayak oksigen. Dari atas bukit juga bisa melihat Candi Borobudur asalkan cuacanya sedang terang dan tidak berkabut," sambungnya.
Sempat tutup saat pandemi mulai melanda Indonesia, tempat glamping ini mulai dibuka kembali di pertengahan 2022.
Bagi mereka yang bermalam di DeLoano bisa menikmati makanan yang dimasak para penduduk setempat sehingga bisa memaksimalkan potensi masyarakat di kawasan wisata tersebut. Kalau kehabisan tempat glamping, ada sejumlah homestay yang bisa jadi alternatif buat menginap.
"Saya sudah pernah ke sana, sudah dua kali. Yang pertama sama Pak Luhut dan rombongan dan yang kedua saya pergi sendiri bersama keluarga. Ada sensasi tersendiri yang rasanya tidak bakal kita jumpai kalau kita liburan di luar negeri," terang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
"Jadi utamakan berwisata di dalam negeri, termasuk di DeLoano ini, ini bagus banget tempatnya. Kebersihannya juga sangat dijaga, dan waktu saya ke sana toiletnya juga bersih banget, begitu juga musalanya dan mereka sangat memperhatikan kelestarian alam," lanjut Sandiaga.
Ia menambahkan, selain pembangunan fisik, untuk terus menarik kunjungan wisata, berbagai acara pun akan digelar di lokasi itu. Untuk menjaga aspek alami dan kebudayaan, nantinya juga akan diberikan nama-nama lokal untuk berbagai spot di wilayah otorita Borobudur.
Sebelum pandemi melanda, tempat glamping ini juga pernah menjadi arena konser musik klasik.
Pada November 2019 sore, musisi dan konduktor nasional Addie MS didapuk memimpin orkestra bertajuk Konser Musik Biru yang dimainkan oleh 45 Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta.
Menariknya, konser ini digelar di tengah hamparan pohon pinus di kawasan Glamping DeLoano. Event yang unik tanpa mengurangi kekhidmatan penikmat musik yang hadir.
Saat itu Addie MS mengatakan, udara yang ada di tempat glamping itu bisa seperti detoks yang menghilangkan racun-racun dalam tubuhnya.
Selain di Purworejo, tempat glamping yang menarik juga ada di Malang, Jawa Timur, Lokasinya berada di Shanaya Resort di Jalan Raya, Perum GPA, Malang dan sudah hadir sejak tiga tahun lalu.
Kompleks resor yang menempati lahan seluas 16 hektare itu mengusung konsep Jawa tradisional. Tersedia dua jenis akomodasi yang bisa dipilih, yakni vila dan glamping. Untuk glamping terdiri dari tiga tipe, dimulai dari dua tempat tidur hingga empat tempat tidur.
Kamarnya terletak di luar ruang agar makin dekat dengan alam. Harga glamping Ranggawuni dimulai dari Rp550 ribu.
"Untuk glamping atau yang biasa disebut rumah hobbit juga bisa mengambil paket BBQ," kata Gitvy Fitria Marethasary, Marketing and Branding Manager Shanaya Resort Malang.
Lokasi Shanaya terbilang strategis. Resort itu hanya berjarak sekitar 10 menit saja ke exit tol Malang, begitu pula menuju Kota Batu dan Kota Malang.
Dengan begitu, para tamu bisa mudah menjangkau destinasi wisata populer, seperti Jatim Park 1, 2, dan 3. Meski begitu, banyak pula yang datang ke resort sepenuhnya untuk staycation.[zbr]