WahanaNews-Borobudur | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang lewat Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) menilai adanya wacana tentang melonjaknya harga tiket naik ke Candi Borobudur seharga Rp750 ribu yang akan berimbas pada kunjungan wisatawan.
"Kalau soal harga kita tidak punya kewenangannya. Namun yang jelas ya pasti akan berpengaruh pada kunjungan wisata. Pasti ada tantangan baru dengan kondisi seperti ini. Tapi, kita buat bahwa tantangan tadi bisa menjadi peluang, baik bagi pengelola maupun pegiat wisaat di Kabupaten Magelang,"ujar Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang,Ahmad Husein saat dihubungi pada Senin (06/06/2022).
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
Ia menambahkan, dengan adanya penambahan tarif pada tiket wisata ke Candi Borobudur seharusnya bisa menjadi peluang mengembangkan desa wisata di sekitarnya.
Sehingga, wisatawan bisa memilih alternatif-alternatif wisata di lokasi yang lain.
"Kita punya 20 desa wisata di kawasan Borobudur, dan tidak kalah menariknya. Jadi, harus tetap optimis agar geliat wisata di Kabupaten Magelang bisa terus bergerak," tuturnya.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Sebenarnya, penguatan destinasi wisata di sekitar Candi Borobudur sudah dilakukan sejak candi tersebut ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata prioritas oleh pemerintah.
Dengan begitu, seharusnya destinasi wisata di sekitar candi sudah bisa membaca peluangnya.
"Sejak ditetapkan menjadi kawasan wisata super prioritas. Kami (pemda), kementerian, TWC , dan pegiat wisata terus berkolaborasi. Agar, desa wisata lebih dikenal bahkan bisa menjadi list tujuan wisata bagi pengunjung," urainya. [non]