WahanaNews-Borobudur | PT TWC mengusulkan tiga kategori pengunjung yang bisa mendapatkan akses naik bangunan Candi Borobudur secara gratis. Di antaranya adalah pemimpin upacara keagamaan.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono menyebut kategori yang diusulkan gratis yang pertama adalah kegiatan kenegaraan.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
"Kegiatan kenegaraan masih diizinkan karena kita sama-sama tahu bahwa Candi Borobudur jadi kebanggaan bangsa," kata Edy.
Berikutnya, akses kedua adalah bagi pemimpin upacara keagamaan yang selaras dengan kesepakatan bersama antarmenteri terkait dengan kegiatan keagamaan di Candi Borobudur.
"Memberikan ruang (naik Candi Borobudur) kepada pemimpin upacara keagamaan, bukan pesertanya karena spirit konservasi tadi," kata dia.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
Kategori ketiga, lanjut Edy, adalah siapa saja warga negara Indonesia (WNI) yang memperoleh izin atau rekomendasi dari otoritas yang akan ditentukan pemerintah.
Mengenai kriteria seperti apa saja pengunjung yang mendapatkan rekomendasi, menurut dia, nantinya akan ditentukan oleh otoritas tersebut.
Bagi pengunjung yang tidak masuk dalam tiga kategori tersebut, kata dia, tetap boleh naik Candi Borobudur asalkan bersedia dikenai tarif tiket yang tinggi meski besarannya hingga kini masih dikaji.
"Bagi yang tidak termasuk tiga kategori itu, harus mau ditreatment khusus. Treatmen nya adalah dengan tarif. Misalnya, orang yang hanya ingin melihat-lihat saja," ujar dia.
Menurut Edy, gagasan penerapan tarif tiket yang tinggi terhadap kelompok pengunjung di luar tiga kategori itu sama sekali tidak berkaitan dengan komersialisasi.
Usulan kebijakan itu, kata dia, semata-mata untuk membatasi pengunjung yang naik Candi Borobudur demi kepentingan konservasi atau pelestarian bangunan fisik candi.
"Kalau merasa berat karena membayar mahal, ya, tidak usah naik Candi Borobudur. Mereka cukup menikmati dari pelataran saja, 'kan masih bisa melihat dari pelataran," ucapnya.
Menurut dia, pemetaan kategori pengunjung tersebut untuk menentukan siapa saja yang bakal mengisi kuota pengunjung Candi Borobudur yang setiap harinya dibatasi maksimal 1.200 orang per hari.[zbr]