WahanaNews-Borobudur | Jelang perayaan ibadah Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah menerbitkan aturan jumlah jemaat dibatasi 50 persen dan wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Biasa sudah kita jaga (Natal). Kita diimbau tetap 50 persen (jemaah) dari kapasitas," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz kepada wartawan di Taman Kyai Langgeng, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
Aziz pun meminta ibadah Natal dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Magelang.
"Iya harus (prokes). Apalagi kalau nanti ada saudara-saudara dari luar kan repot," tuturnya.
Dia menuturkan Alun-alun Kota Magelang ditutup selama libur Tahun Baru 2022. Destinasi wisata di Kota Magelang selama malam Tahun Baru juga bakal ditutup.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
"Kita siapkan Alun-alun Kota Magelang tutup, kemudian wisata juga tutup untuk tanggal 31 Desember 2021 mulai pukul 15.00 WIB sampai sampai tanggal 1 Januari 2021 pukul 06.00 WIB," ujar Aziz.
Jadwal buka Taman Kyai Langgeng
Sementara itu, Dirut Perusahaan Daerah Objek Wisata (PDOW) Taman Kyai Langgeng, Arif Taat Ujiyanto mengatakan pihaknya tetap mengikuti imbauan dari pemerintah. Kemudian karena Kota Magelang level 1 kuota pengunjung sampai 75 persen.
"Kita tetap mengikuti imbauan dari pemerintah. Di Kota Magelang status level 1, boleh menerima pengunjung 75 persen," ujar Arif.
Arif menuturkan Taman Kyai Langgeng libur mulai Jumat (31/12) pukul 15.00 WIB sampai Sabtu (1/1/2022) pukul 06.00 WIB. Penutupan untuk menghindari terjadinya kerumunan pada malam pergantian tahun.
"Liburnya kita tanggal 31, tetapi jam 3 sore sampai pagi jam 6. Jadi sebenarnya itu arahan dari pemerintah untuk menghindari acara di malam tahun baru," katanya.
"Sebelumnya kita memang sudah create di sini untuk kegiatan malam Tahun Baru. Komunitas-komunitas sudah oke, kayak campervan, kayak keluarga mau camping disini, tapi begitu ada arahan dari satgas ya kita batalkan," tuturnya. [rda]