WahanaNews-Borobudur | Kementerian Agama menggelar International Buddhist Conference of Indonesia di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah untuk menjadikan situs dengan kawasannya tersebut sebagai pusat studi dan inspirasi umat Buddha.
"Internasional Buddhist Conference of Indonesia ini menjadi momentum yang sangat tepat untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat studi dan inspirasi bagi kita semua dalam membangun peradaban baru," ujar Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Wibowo Prasetyo dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (18/11).
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Konferensi internasional bertajuk Encountering the Sacred: Borobudur as A Site of Pilgrimage and Tourism for the Buddhist World ini diselenggarakan atas kerja sama Kemenag dan Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia.
Ia memandang konferensi ini akan semakin menguatkan komitmen bersama dalam mewujudkan Candi Borobudur sebagai tempat peribadahan bagi umat Buddha Indonesia dan dunia.
Komitmen ini tertuang dalam nota kesepakatan bersama antara empat menteri dan dua gubernur yang ditandatangani bersama pada Februari 2022.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
Menurutnya, keberadaan Candi Borobudur tidak hanya untuk dikagumi keindahan seni arsitektur dan relief-reliefnya. Lebih dari itu, Candi Borobudur juga harus dikembangkan fungsinya sebagai sumber inspirasi dan kekuatan spiritualitasnya.
Dalam pengembangannya sebagai daya tarik wisata, kata Wibowo, perlu memperhatikan unsur pendidikan sebagai nilai utama yang harus disampaikan kepada pengunjung, sehingga mendapatkan pengalaman berwisata yang lebih bermakna.
"Berbagai kegiatan dalam pemanfaatan dan pengembangan tentu tetap memperhatikan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya, agar anak cucu kita juga dapat memiliki kebanggaan terhadap para pendahulunya," kata dia.
Candi Borobudur, kata dia, dibangun sebagai simbol keagungan ajaran Buddha. Banyak ditemukan berbagai kajian bahwa agama Buddha yang telah lama tumbuh berkembang di Indonesia, nilai-nilai ajaran Buddha dituangkan dalam relief Candi Borobudur.
Oleh karena itu, katanya, tidak berlebihan jika kemudian Candi Borobudur disebut sebagai piwulang atau pelajaran dari ajaran agama Buddha Nusantara.
"Atas dasar itulah umat Buddha menempatkan Candi Borobudur sebagai tempat suci yang patut untuk dikunjungi, bukan hanya semata-mata melakukan Dharmayatra ke India," ujarnya.
Wibowo berharap, upaya-upaya luhur yang telah dilakukan selama ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan umat Buddha.
Selain itu, katanya, umat Buddha dapat kembali menjalankan rutinitas ritualnya di Candi Borobudur.
"Umat Buddha kembali menjalankan tradisinya leluhurnya, melakukan puja tidak hanya di wihara, akan tetapi juga kembali melakukan ritual puja di candi-candi suci, seperti Candi Borobudur," kata dia.[zbr]