WahanaNews-Borobudur | Selalu ada cerita asik tiap kali berkunjung ke Borobudur.
Candi yang berlokasi di Kabupaten Magelang ini merupakan salah satu bukti betapa hebatnya nenek moyang Indonesia.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Dibangun pada Wangsa Syailendra oleh Gunadharma, Candi Borobudur merupakan candi yang megah dan menakjubkan.
Candi ini juga didesain begitu indah dengan jutaan makna yang terkandung di dalamnya.
Dunia bahkan mengakui keindahan Candi Borobudur.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Setelah puas menghabiskan waktu menikmati keindahan Candi Borobudur, wisatawan dapat menyempatkan waktu untuk berburu oleh-oleh. Terdapat cukup banyak pilihan oleh-oleh yang dapat dibeli di sekitar area candi.
Mulai dari kuliner, souvenir, kerajinan tangan, pernak-pernik, hingga barang-barang tradisional.
Tak sulit menemukan tempat di mana membeli oleh-oleh khas Candi Borobudur.
Sebab, di kompleks wisata ini pun sudah ada pasar tradisional yang disediakan khusus untuk menjual souvenir. Selain di kompleks tersebut, wisatawan juga bisa membeli oleh-oleh dari para pedagang asongan yang hilir mudik menjajakan barang dagangan mereka.
Untuk melengkapi pengalaman tak terlupakanmu di salah satu candi terbesar di dunia ini, alangkah baiknya jika kamu membawa pulang oleh-oleh berikut.
1. Gethuk Bolen
Kelezatan gethuk bolen yang menggugah selera. (Foto: Wikimedia)
Gethuk merupakan makanan khas Magelang yang dibuat dari singkong yang dihaluskan terlebih dahulu, kemudian dibentuk tambang dan diiris kecil-kecil.
Berbeda dengan gethuk pada umumnya, gethuk bolen merupakan kreasi baru olahan gethuk yang memadukan gethuk dengan adonan puff pastry yang menjadi pelapisnya. Kalau biasanya kita menikmati bolen yang memiliki isian pisang, kali ini kita menikmati bolen dengan isian gethuk.
Pembuatan gethuk bolen pada dasarnya sama seperti membuat getuk biasa. Mulai dari perebusan ketela, ditumbuk, lalu dibentuk bola-bola. Bentuk bola-bola tersebut kemudian dimasukkan ke adonan bolen yang sebelumnya sudah dibentuk pastry, lalu dipanggang dan jadilah gethuk bolen.
2. Grubi
Renyahnya grubi yang bisa menemani perjalanan wisata Anda. (Sumber: Wikimedia)
Makanan tradisional ini memang terbilang populer di Magelang.
Bentuknya mirip dengan mi, namun teksturnya keras dan berbentuk bulat-bulat.
Grubi terbuat dari ubi jalar yang dipotong tipis dan memanjang.
Kemudian, ubi yang sudah dipotong tersebut digoreng dengan bentuk bola-bola dan dibumbui dengan gula Jawa.
Rasa manis yang dihasilkan dari gula Jawa menambah cita rasa grubi, serta bentuknya yang mirip gumpalan benang terasa renyah ketika dimakan.
3. Gula kacang
Manis dan gurihnya camilan tradisional grubi. (Sumber: Wikimedia)
Gula kacang atau yang biasa disebut ampyang merupakan camilan tradisional yang terbuat dari dua bahan baku, yaitu kacang tanah dan gula merah. Selain dua bahan tersebut, peran jahe dalam pembuatan gula kacang ini juga penting.
Bentuk dari gula kacang sendiri juga tergolong cukup unik, yakni pipih dengan beberapa kacang tanah yang teksturnya menonjol. Selain itu, gula kacang juga memiliki dua rasa yang dominan, yaitu manis dan gurih.
4. Miniatur candi
Miniatur Borobudur bisa dibeli di sekitar wilayah candi. (Sumber: Wikimedia)
Miniatur Candi Borobudur merupakan oleh-oleh yang paling dicari oleh turis kalau berkunjung ke sini.
Miniatur berbentuk bangunan Candi Borobudur dengan ukuran yang kecil ini tentu akan membuat pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Selain itu, di sini juga wisatawan juga bisa memperoleh miniatur lainnya seperti arca, relief, dan stupa dalam ukuran mini. Ada pula miniatur alat transportasi tradisional seperti sepeda, becak, dan delman.
Bedanya kalau miniatur candi terbuat dari batu, miniatur kendaraan ini umumnya terbuat dari tembaga.
5. Gantungan kunci
Gantungan kunci khas Borobudur. (Sumber: Dok. Pribadi).
Sama seperti di tempat wisata yang lainnya, di Candi Borobudur, wisatawan juga bisa mendapatkan gantungan kunci yang khas, cocok bagi wisatawan yang hobi mengoleksi gantungan kunci.
Ada banyak sekali pilihan model gantungan kunci yang bisa dibeli di sini. Mulai dari gantungan kunci berbentuk Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan candi-candi lainnya, serta arca dan stupa. Jika ingin yang lebih unik, wisatawan bisa membeli gantungan kunci yang berisi kata-kata mutiara khas Jawa.
6. Tirai bambu
Tirai Bambu Borobudur sebagai oleh-oleh. (Sumber: Istimewa)
Masyarakat Jawa sudah lama mengetahui tirai dari bahan bambu, bahkan sebelum adanya tirai berbahan kain. Tirai ini terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun dengan rapi sehingga membentuk papan yang utuh.
Kemudian bagian permukaannya dihiasi dengan gambar tertentu.
Kalau berkunjung ke Borobudur, banyak terdapat penjual tirai bambu dengan gambar Candi Borobudur dan tanaman di sekitarnya.
Oleh-oleh yang satu ini tentu menjadi salah satu yang paling laris dibeli oleh wisatawan. Kamu juga bisa membelinya sebagai oleh-oleh untuk orang-orang di rumah.
7. Kaos khas Borobudur
Toko yang menjual pakaian souvenir Borobudur. (Sumber: Facebook Kaos Oblong Borobudur)
Di sekitar area Candi Borobudur juga banyak terdapat pakaian yang unik dan lucu sehingga cocok sekali untuk dijadikan souvenir liburan. Beberapa di antara kaos yang umum dijual contohnya kaos oblong dengan tulisan “Candi Borobudur” atau “I Love Candi Borobudur” di bagian dada.
Kaos-kaos seperti ini biasanya dibanderol dengan harga Rp50 ribu per 3 pcs. Jika ingin yang lebih menarik, wisatawan bisa membeli pakaian batik. Di sini banyak sekali tersedia pakaian batik, baik untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Upaya tersebut akan dilakukan dalam tiga pilar strategi, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Beberapa program yang akan dijalankan adalah pengembangan amenitas dan aksesibilitas di kawasan Borobudur termasuk pengembangan kompetensi SDM dan industri pariwisata, promosi dan publikasi produk wisata dan kegiatan juga revitalisasi destinasi wisata.
“Program ini harus mencakup desa wisata di setiap DPSP. Kita harapkan ini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja. Dan tentunya, pengembangan desa wisata menekankan aspek berkelanjutan, juga program stimulus bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat bangkit dari pandemi Covid-19,” kata Sandiaga Uno pada 18 Maret 2021. [non]