WahanaNews-Borobudur | Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengajak operator seluler dan penyelenggara menara telekomunikasi mendukung pembentukan wajah baru Candi Borobudur, di Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dengan mengelola arsitektur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kawasan tersebut.
“Sehingga post-COVID-19 recovery kita di sektor pariwisata menjadi lebih baik dan lebih cepat. Borobudur sudah ratusan tahun bahkan sudah menjadi heritage United Nation (warisan yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa) belum bisa di-cover secepat itu, karenanya perlu dilakukan wajah baru Borobudur,” ujar Menkominfo, dalam Rapat Koordinasi bersama Mitra operator seluler dan penyelenggara menara telekomunikasi (tower provider) di Yogyakarta, pada Rabu (13/7/2022).
Baca Juga:
47 Tower Apartemen Akan Dibangun untuk Rumah Dinas di IKN
Rapat ini turut dihadiri Pelaksana tugas ( Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ismail, Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Bambang Noegroho, Direktur Pengendalian Pos dan Informatika Gunawan Hutagalung, perwakilan Pemerintah Kabupaten Magelang, serta perwakilan masing-masing mitra operator seluler dan penyelenggara menara telekomunikasi.
Menkominfo Johnny menjelaskan, kawasan Candi Borobudur termasuk dalam destinasi pariwisata super prioritas yang menjadi perhatian serius dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan sektor pariwisata Indonesia.
Oleh karena itu, pembentukan wajah baru kawasan Borobudur dinilai penting untuk dilakukan agar pariwisata di sana bisa setara dengan warisan dunia lain, seperti Piramida di Mesir yang berkembang dengan cepat.
Baca Juga:
Februari 2023, PUPR Targetkan Seluruh Hunian Pekerja Konstruksi IKN Selesai
“Jangan sampai kita ketinggalan, maka dalam rangka itu tentu industri pariwisatanya jalan tetapi cagar budaya dan arsitekturnya tetap harus terjaga dengan baik. Untuk itulah harus dibangun Borobudur wajah baru,” katanya.
Menurut Menkominfo Johnny, ada banyak hal yang perlu dikerjakan dalam rangka membentuk wajah baru kawasan Borobudur, termasuk di sektor telekomunikasi dan informatika.
Kedua sektor itu akan menjadi bagian dari satu paket kebijakan wajah baru Borobudur, agar ekosistem terkait yang berada di kawasan ini bisa menjaga pelestariannya, termasuk sebagai tempat upacara keagamaan.
“Karena (di Candi Borobudur) itu tempat salah satu upacara religius dibawa negara kesatuan yang ideologinya atau falsafah hidupnya Pancasila,” tuturnya.
Menkominfo juga mengungkapkan adanya kekhawatiran dari Lembaga PBB UNESCO mengenai potensi degradasi ketahanan kawasan Candi Borobudur, yang termasuk berasal dari adanya perangkat telekomunikasi dan informatika, meskipun sudah dilakukan beberapa kali pemugaran.
Terkait hal itu, ekosistem telekomunikasi diminta mengelola dan mengatur posisi dan ketinggian tower dengan baik, karena saat ini dalam radius lima kilometer kawasan ini sudah ada 22 menara telekomunikasi.
“Harus diatur terutama yang berada 283 meter di atas permukaan laut dengan ketinggiannya seperti teras tertinggi dari candi. Tower yang kita siapkan ini di satu sisi kalau dia dibangun disitu, maka harus menjadi bagian dari artistiknya lingkungan Borobudur, bukan dia menjadi bagian dari tidak indahnya kawasan Borobudur,” pungkasnya.
Menkominfo meyakini bahwa banyak ahli di sektor TIK yang bisa menata konstruksi sedemikian rupa agar infrastruktur TIK makin memperindah kawasan Borobudur.
“Kalau model towernya yang keren sehingga dia bisa menjadi satu paket yang memang wajah barunya Borobudur, apalagi dengan kemajuan teknologi-teknologi yang sekarang,” tandasnya.
Menteri Johnny mengharapkan agar kesan dari setiap mata pengunjung tidak saja kekaguman pada Borobudur. Lebih dari itu, Menkominfo mengharapkan industri telekomunikasi dan informatika yang menampilkan dukungan infrastruktur dengan artistik kawasan yang bagus.
“Itu harapannya, karenanya ketinggian (tower) menjadi penting untuk kita perhatikan, menempatkannya menjadi penting, desain dan arsitektur towernya jangan asal bikin saja, coba dibikin yang artistik,” imbuhnya.[zbr]