WahanaNews-Borobudur | Berkunjung ke Candi Borobudur kurang afdol rasanya jika belum merogoh atau menyentuh Kunto Bimo. Mitos menyebutkan siapa saja yang bisa menyentuh Kunto Bimo akan dikabulkan segala harapan dan keinginannya.
Kunto Bimo adalah bagian dari patung Buddha yang berada di dalam stupa. Konon, bagi laki-laki yang bisa menyentuh jari kelingking dari arca Buddha yang berada dalam posisi tangan (mudra). Sedangkan bagi wanita harus menyentuh telapak kakinya, atau tumit, namun ada juga yang mengatakan ibu jari.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Kebanyakan dari mereka yang percaya dapat menyentuh patung itu akan mendapatkan keinginannya seperti kekayaan, jodoh, kenaikan pangkat, dan rezeki salah satu cara termudah adalah dengan menyentuh Kunto Bimo.
Patung Kunto Bimo terletak di teras tingkat pertama, sisi timur Candi Borobudur. Tidak diketahui kapan mitos ini muncul. Meski demikian, para pengunjung yang datang selalu melakukan ritual ini.
Konon, mitos ini diciptakan oleh petugas Candi Borobudur untuk mendatangkan wisatawan, pada tahun 1950-an.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
Untuk memunculkan mitos ini, petugas sampai menabur bunga dan uang koin supaya memunculkan kesan mistis agar pengunjung percaya. Upaya ini dianggap berhasil karena setiap pengunjung yang datang selalu melakukan hal tersebut.
Akan tetapi, saat ini kegiatan merogoh Kunto Bimo telah dibatasi oleh pengelola candi. Sebab menyentuh patung-patung akan mengakibatkan kerusakan karena terkena tangan. Selain itu, patung juga terpapar keringat dari pengunjung.
Menurut catatan sejarah, Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada masa Dinasti Syailendra atau sekitar abad 8 Masehi. Namun belum diketahui secara pasti siapa yang membangun candi ini. Belum ada peneliti atau pakar yang mengetahui tahun pembangunan hingga latar belakangnya juga masih menjadi misteri.
Pembangunan Candi Borobudur dilakukan oleh penganut agama Buddha Mahayana. Jika dilihat dari besarnya ukuran hingga arsitekturnya yang unik, pembangunan Candi Borobudur diperkirakan memakan waktu hingga ratusan tahun.[zbr]