WahanaNews-Borobudur | Seluruh pasar hewan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ditutup sejak Selasa, (24/5).
Penutupan ini karena ditemukan dua ekor sapi suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca Juga:
Ketika Skandal Tak Lagi Rahasia: "S Line", Drama Korea dengan Premis Berani
Hanya saja, hari ini masih banyak pedagang yang berdatangan ke pasar.
Mereka kecele karena pasar ternyata tutup. Mereka mengaku belum mengetahui informasi penutupan pasar hewan.
Dilansir dari detikJateng, Pasar Hewan Muntilan, gerbang akses masuk ke dalam pasar itu ditutup.
Baca Juga:
Stroke Jadi Penyakit dengan Beban Biaya Kesehatan Tertinggi Ketiga di Indonesia
Kemudian para pedagang memarkir kendaraannya yang berisi kambing di sepanjang jalan depan pasar.
"Semua pedagang kecewa kalau ditutup. (Yang terkena sapi) dampaknya kambing juga. Setahu saya (pengumuman) mendadak," kata Triyono (47), pedagang kambing di Pasar Hewan Muntilan, Selasa (24/5).
Hari ini, kata dia, pasaran Kliwon yang merupakan hari pasaran di Pasar Hewan Muntilan.
Menurutnya, pada pasaran sebelumnya, tidak ada pemberitahuan bahwa pasar itu akan ditutup.
"Kemarin Wage di Pasar Salaman tidak diberi tahu (ada penutupan)," ujarnya.
Pedagang lainnya, Nur Fuad mengatakan, baru mengetahui kabar itu semalam.
Kendati demikian pagi ini tetap menuju pasar untuk membuktikan.
"Mendadak tadi malam tahu lewat grup pasar. Datang untuk membuktikan. Ya kecewa," ujarnya.
Lantaran sudah terlanjur datang ke pasar dengan membawa kambing, Nur Fuad dan beberapa pedagang lain memilih untuk berjualan ternaknya di sepanjang jalan di dekat pasar.
"Ya ini berjualan di pinggir jalan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, seluruh pasar hewan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah akan ditutup sementara selama 14 hari atau dua pekan.
Penutupan pasar hewan untuk antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) akan berlangsung mulai Selasa (24/5).
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang Joni Indarto membenarkan rencana penutupan pasar hewan tersebut.
Penutupan ini berlangsung pada 24 Mei hingga 6 Juni 2022.
"Kami sudah menemukan ada dua suspek, terkait dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. Suspek itu artinya baru terduga. Itu kan pembuktiannya harus ada di laboratorium, tapi kami mengambil langkah (pasar ditutup) daripada itu nanti ternyata positif kemudian menyebar di wilayah Kabupaten Magelang," kata Joni saat dihubungi wartawan, Senin (23/5).
"Maka pasar terpaksa harus sementara kita tutup untuk menanggulangi terkait penyebaran PMK," sambungnya.
Adapun pasar hewan di Kabupaten Magelang meliputi di Muntilan, Grabag, Kaliangkrik, Salaman, Borobudur, Ngablak, Pakis dan Windusari.
Kemudian dari beberapa pasar hewan ini yang besar ada di Muntilan dan Grabag. [non]