WahanaNews-Borobudur | Polres Magelang melarang masyarakat untuk tidak bermain petasan atau menerbangkan balon udara.
Pihaknya pun, akan terus melakukan kegiatan kepolisian untuk menindak pembuat dan penjual petasan serta yang menerbangkan balon udara tanpa izin.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Kegiatan rutin yang ditingkatkan akan terus dilakukan, terutama yang berkaitan dengan petasan. Petasan dengan bahan peledak dilarang serta tidak boleh dijualbelikan apalagi dinyalakan karena mengganggu ketetiban masyarakat," tegas Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Magelang, Senin (11/4/2022).
Kapolres mengungkapkan membuat atau memperjualbelikan bahan peledak untuk mercon dan petasan melanggar Undang-undang dan terancam pidana.
Kemudian bisa berakibat adanya korban material atau bangunan. Terhadap pengguna bisa mengakibatkan luka, cacat fisik, hingga meninggal dunia.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Kami berharap kejadian-kejadian seperti tahun kemarin tidak akan terulang lagi di wialayah hukum Polres Magelang ini. Dan bagi pembuat atau yang memperjualbelikan bahan peledak mercon atau petasan ancamannya bisa sampai 20 tahun penjara,” ujarnya.
Selain bahan peledak untuk mercon dan petasan, Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuat dan menerbangkan balon udara tanpa izin.
“Selain bisa mengganggu penerbangan, juga bisa dipidanakan, karena melanggar pasal 411 Undang-undang nomor 1 tahun 2009 tentang penerbangan. Ancaman hukuman paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta,” tuturnya.
Untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, Kapolres bersama Polsek jajaran akan melaksanakan kegiatan sweeping secara rutin.
“Di bulan Ramadan ini , kami akan terus melaksanakan kegiatan- kegiatan dengan sasaran petasan, miras dan penyakit masyarakat lainya,” urainya. [rda]