WahanaNews-Borobudur | Ribuan umat Budha dari Sangha Theravada Indonesia mengikuti Indonesia Tipitaka Chantng (ITC) dan Asalha Mahapuja 2566 Budhis Era (BE) di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (8/7/2022) hingga Minggu (10/7/2022).
Perwakilan Sangha Theravada Indonesia Bhikkhu Subhapa Mahathera mengungkapkan gelaran ITC dan Asalha Mahapuja ini adalah yang keenam kalinya sejak 2015-2019.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Sebelumnya, akibat pandemi Covid-19, kegiatan ini digelar secara daring dan kini berlangsung secara langsung. Jumlah peserta ITC secara luring itu sekitar 1.200 orang.
"Tapi, Asalha Mahapuja mungkin bertambah, sekitar 3.500 (peserta)," kata Bhikkhu Subhapanno dikutip dari laman resmi Pemkab Magelang, Minggu (10/7/2022).
Bhikkhu Subhapanno menuturkan Tipitaka adalah kitab suci agama Buddha yang berbahasa Pali. Untuk kali ini Sutta Pitaka yang akan dibaca adalah Majjhima Nikaya yang berisi teks-teks khotbah Budha Gautama.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
ITC ini juga menjadi sarana mengenalkan, mengajak, agar supaya umat Buddha bisa melihat ke dalam diri sendiri setelah belajar sama-sama dari membaca, mendengar uraian Dhamma (Kebenaran Mutlak), kemudian juga diskusi.
"Harapannya, setelah kembali ke tempatnya masing-masing, mereka menjadi agen-agen kebajikan untuk mengenalkan kandungan isi ajaran agama Buddha yang indah pada awalnya, pertengahannya, dan akhirnya," jelasnya.
Dijelaskan Bhikkhu Subhapanno, Asalha (bahasa Pali) atau Asadha (bahasa Sansekerta) Mahapuja, merupakan peringatan atas peristiwa ajaran Dhamma oleh Siddharta Gautama kepada lima murid pertamanya di Taman Rusa Isipatana, India. Para murid itu antara lain Kondanna, Bhaddiya, Vappa, Mahanama and Assaji.