WahanaNews-Borobudur | Keluhan para perajin tahu dan tempe di Magelang siap difasilitasi DPRD Kabupaten terkait terjadinya kenaikan harga kedelai dan minyak goreng.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Suharno mengatakan akan mengirimkan surat kepada pemerintah pusat terkait aspirasi yang disampaikan oleh para perajin tahu dan tempe di Kabupaten Magelang.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
"Hari ini, saya minta untuk dikonsep surat itu. Untuk kami langsungkan, saya masih berkoordinasi apakah langsung ke presiden atau lewat mentri perdagangan. Paling tidak, kami bukan sekadar memberi harapan. Kami lakukan apa yang menjadi permintaan dari Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe dengan secepatnya agar ditemukan solusi," tuturnya, pada Jumat (25/03/2022)
Sementara itu, terkait tuntutan adanya relaksasi modal bagi para perajin tahu dan tempe di Magelang.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan perbankan terutama milik daerah seperti Bank Jateng dan Bank Bapas 69.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
"Termasuk subsidi maupun juga keterkaitan dengan relaksasi perbankan. Saya tadi secara langsung sudah perintahkan kepada DPRD Komisi II bidang perekonomian untuk bisa mengundang perbankan terutama di bawah naungan pemerintah daerah intuk nanti bisa memberi jawaban. Bahkan, nanti sudah mendapatkan jawaban (dari perbankan), kami minta anggota komisi II menyampaikan hasilnya langsung kepada perajin tahu dan tempe. Agar, ada satu kepastian jawaban," ujarnya.
Untuk diketahui, tuntutan yang disampaikan oleh para perajin tahu dan tempe di Magelang yakni, melakukan intervensi pada harga kedelai dan minyak goreng agar stabil dan mudah didapatkan serta memfasilitasi program kemudahan pinjaman lunak. [rda]