WahanaNews-Solo | Viral seorang bocah SD bernama Novia Lestari karena setiap hari berjualan sendirian di pinggir jalan Kota Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berjanji akan memberi bantuan bocah yatim yang ibunya tengah sakit itu.
Namun kini Gibran mengaku masih mengecek informasi yang beredar, sebab Novi sudah lama menjadi warga Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Sementara ibu Novi tinggal di Ketelan, Banjarsari, Solo.
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
"Baru saya cari rumahnya dulu," ujar Gibran kepada wartawan, Jumat (31/12/2021).
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menegaskan anak-anak tetap harus mendapatkan haknya. Gibran juga meminta masyarakat melapor jika mengetahui kejadian serupa.
"Ya harus mendapatkan hak-haknya, akan kami bantu. Kalau ada apa-apa laporkan saja," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Demam Berdarah Terus Meningkat, dokter Herwanto Beri Saran Pencegahan
Diberitakan sebelumnya, kisah Novi viral karena berjualan seorang diri di tepi Jalan Adi Sucipto, Karangasem, Laweyan, Solo. Anak yatim itu nekat berjualan untuk membantu ibunya yang sakit-sakitan.
Gadis kecil ini bernama Novia Lestari, siswi kelas 6 SD Paulan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Setiap hari dia berjualan makanan ringan dan pakaian anak.
Kisah Novi ini viral setelah diunggah akun Instagram @christsetyawan dan diunggah ulang akun @mlampahsolo. Disebutkan bahwa Novi setiap hari datang ke tempat jualannya sendiri menumpang bus Batik Solo Trans (BST).
Kepada wartawan, Novi menceritakan setiap hari libur dia berjualan mulai pukul 09.00 WIB. Namun ketika masuk sekolah, Novi berjualan mulai pukul 11.00 WIB.
"Jualannya kadang sampai jam lima sore, kadang lebih cepat kalau sudah habis," kata Novi ditemui di tempat jualannya, Jumat (31/12).
Dalam sehari, Novi bisa mendapatkan uang Rp 140 ribu jika dagangannya habis. Namun biasanya dia juga mendapatkan tambahan uang dari orang dermawan hingga Rp 100 ribu.
Novi sudah mulai berjualan sejak beberapa bulan terakhir. Dia mengaku berjualan atas kehendak sendiri, karena ibunya sakit.
"Bapak sudah meninggal waktu saya TK. Ibu sakit-sakitan, vertigo, kalau sehat kerjanya memijat orang. Sebenarnya saya tidak boleh jualan, tapi saya nekat, kasihan ibu saya sakit," ujar dia.
Novi sebenarnya sejak kecil tinggal di Ketelan, Banjarsari, Solo bersama ibu dan dua saudaranya. Namun rumah tersebut sudah tak layak huni karena sering bocor hingga membasahi seluruh bagian rumah.
"Sejak TK saya tinggal sama simbah di Paulan. Ibu sekarang juga pindah ke Paulan. Tapi kadang-kadang ke Ketelan untuk bersih-bersih rumah," kata dia.
Meski dalam kondisi sulit, Novi masih bercita-cita terus bisa melanjutkan sekolahnya. Bahkan dia ingin mewujudkan cita-citanya menjadi dokter.
"Penginnya ke SMP 1 Colomadu. Cita-citanya pengin jadi dokter," tutupnya. [rda]