Kepada Ganjar, seorang warga bernama Pantopo, sempat menceritakan kisah dari jembatan gantung tersebut. Jembatan ini bermula ketika ayah Pantopo bernama Cipto, prihatin dengan kondisi warga di antara Kali Progo yang harus menyebrang menggunakan gethek dan sering terjadi kecelakaan air.
“Maka dibuat ini. Tentu ini nanti bisa kami kasih penghargaan. Kalau perlu nanti dikasih namanya Jembatan Pak Cipto karena beliau yang pertama merintis. Nah ini putranya yang sekarang masih mengelola. Kami melihat partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa,” tandas Ganjar.
Baca Juga:
Pengamat Sebut PDIP Kalah di Jateng Karena Faktor Jokowi dan Prabowo
Sebagai informasi, Jembatan ‘Indiana Jones’ dimanfaatkan warga Rejosari, Bandongan maupun sekitarnya, yang akan berangkat sekolah, berdagang, maupun kerja menuju Kota Magelang.
Meski kondisinya memprihatinkan, masyarakat masih memanfaatkan jembatan itu, karena jika melewati jalan lain untuk menuju Kota Magelang, jarak tempuhnya mencapai 10 kilometer.[mga]