WahanaNews-Jateng | Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, frekuensi aktivitas gempa swarm yang melanda wilayah Ambarawa Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga mengalami penurunan.
Hasil monitoring BMKG selama hari Senin (25/10) sampai tengah malam tadi pukul 24.00 WIB terjadi 3 kali gempa swarm di Banyubiru, Ambarawa dan sekitarnya. Aktivitas gempa swarm terjadi pada pukul 5:05:59 WIB M2.5 kemudian pukul 14:43:18 WIB M2.7 dan pukul 21:29:16 WIB M2.6.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"Menurunnya frekuensi aktivitas swarm dari hari pertama: 24 kali, hari ke-2: 9 kali, hari ke-3: 3 kali dan hingga hari ini Selasa siang 26 Oktober 2021 belum terjadi gempa, tentu patut kita syukuri semoga ini menjadi petunjuk bahwa aktivitas swarm akan segera berakhir," kata Daryono, Selasa (26/10).
Daryono menjelaskan total aktivitas gempa swarm yang terjadi pasca gempa magnitudo 3,0 pada Sabtu 23 Oktober 2021 sudah mencapai 36 kali gempa.
Ditinjau magnitudonya, aktivitas gempa swarm tersebut didominasi oleh aktivitas gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 3,0 sebanyak 30 kali dengan magnitudo terkecil 2,1. Sedangkan gempa dengan magnitudo di atas 3,0 terjadi sebanyak 6 kali dengan magnitudo terbesar 3,5.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Meski dinilai aktivitasnya kian menurun dan cenderung akan menghilang, menurut Daryono yang patut diwaspadai adalah perilaku swarm yang bersifat kambuhan.
Gempa terkadang masih bisa muncul lagi dan meningkat seperti pada kasus aktivitas swarm di Jailolo Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara dan Swarm Mamasa Sulawesi Barat.
"Selain kedalaman hiposenter gempanya yang sangat dangkal, efek tanah lunak setempat (local site effect) di zona swarm Banyubiru, Ambarawa Salatiga dan sekitarnya dapat menyebabkan terjadinya resonansi gelombang gempa sehingga makin membuat guncangan gempa kecil terasa lebih kuat oleh warga," imbuh Daryono.