Lebih lanjut, Daryono mengimbau agar masyarakat tidak menempati bangunan rumah yang sudah mulai rusak. Karena jika guncangan lebih besar terjadi dan berulang akan semakin meningkatkan kerusakan dan berisiko bagi keselamatan penghuninya.
Untuk bangunan rumah yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa swarm saat ini maka harus dilakukan penguatan (retrofitting) mengingat di wilayah Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dekat atau terdapat jalur sesar aktif seperti Sesar Merapi Merbabu, Sesar Rawapening, Sesar Ungaran dan sesar lain yang belum teridentifikasi. Hal tersebut dapat memicu gempa pada suatu hari nanti.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Selain itu, ketika terjadi gempa swarm sebaiknya mewaspadai lereng tebing, karena swarm yang terus terjadi dapat mengganggu kestabilan lereng serta memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall) di wilayah perbukitan.
"Sehingga selama dalam masa aktivitas swarm untuk sementara waktu diimbau tidak melakukan pendakian dan jika tidak sangat penting agar menghindari jalan bertebing terjal dan berbatu," pungkas Daryono. [non]