Jateng.WahanaNews.co, Banjarnegara - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengimbau warga di wilayah itu untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi khususnya tanah longsor pada musim hujan 2024-2025.
"Hal itu karena sekitar 80 persen wilayah Banjarnegara masuk kategori rawan bencana tanah longsor," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Tursiman di Banjarnegara, Kamis.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Jateng Lantik Muhammad Masrofi sebagai Pj Bupati Banjarnegara
Menurut dia, pihaknya telah memetakan daerah-daerah yang masuk zona merah (tingkat kerawanan tinggi, red.), zona kuning (tingkat kerawanan sedang, red.), termasuk zona yang aman dari bencana tanah longsor.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) dan Desa Tanggap Bencana (Destana) untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat di semua lini terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi tersebut.
"Nanti kami tetap mengeluarkan surat resmi terkait dengan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan yang mengacu prakiraan cuaca dari BMKG," katanya.
Baca Juga:
Pembuatan Sumur Bor oleh BPBD Kabupaten Banjarnegara Mengatasi Kekeringan Ekstrem
Ia mengakui saat ini hujan mulai turun di sejumlah wilayah Banjarnegara meskipun masih bersifat sporadis karena berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, musim hujan di wilayah itu akan berlangsung mulai akhir Oktober 2024.
Oleh karena itu, kata dia, sejumlah wilayah Banjarnegara hingga saat ini masih terdampak kekeringan.
"Kami hingga saat ini masih menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang masih terdampak kekeringan. Wilayah terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini tidak sebanyak tahun kemarin," kata Tursiman.
Terkait dengan penyaluran bantuan air bersih, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan berdasarkan data hingga Selasa (15/10), penyaluran bantuan air bersih telah mencapai 1.630.000 liter yang terbagi dalam 334 trip pendistribusian.
Menurut dia, bantuan air bersih tersebut telah diterima oleh 2.519 keluarga yang terdiri atas 8.494 jiwa penerima manfaat di 14 desa dan 2 kelurahan, 6 kecamatan.
"Ritase pendistribusian bantuan air bersih dalam beberapa hari terakhir mulai berkurang, karena hujan mulai turun di sejumlah wilayah Banjarnegara sehingga menambah ketersediaan air bagi warga," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan selama masih ada wilayah yang terdampak kekeringan dan ada permohonan bantuan, pihaknya akan terus menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]