Jateng.WahanaNews.co | Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tiga pulau, yaitu Parang, Nyamuk, dan Genting bulan depan diambil alih PT PLN (Persero). Pengambilalihan ini untuk memaksimalkan pengelolaan PLTS yang ada.
Rencananya bulan depan atau Juli sudah siap secara teknis. PLN terlebih dahulu akan memperbaiki jaringan yang sudah ada.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Diberitakan sebelumnya penghuni tiga pulau itu terdiri dari Desa Parang terdiri dari 394 KK, Desa Nyamuk sekitar 170 KK, dan Desa Genting 600 KK.
Selama ini PLTS di Desa Parang dikelola Pemkab Jepara. Per tahun pemkab menganggarkan untuk PLTS Parang itu sekitar Rp 1,5 miliar. Anggaran itu untuk pengelolaan dan perawatan.
Untuk diketahui baterai di PLTS Desa Parang saat ini tak berfungsi maksimal. Sehingga ketersediaan listrik di Karimunjawa terbatas. Jatahnya 1.500 watt per rumah untuk 24 jam
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Kemarin tiga pihak melakukan persiapan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pengambilalihan Energi Baru Terbarukan (EBT) PLTS di Kecamatan Karimunjawa yang. Tiga pihak itu dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta, Kepala Dinas (Kadis) Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Jarwanto, dan General Manager (GM) Perusahaan Listrik Negera (PLN) Provinsi Jawa Tengah Irwansyah.
Selain penjabat bupati Jepara, hadir juga Sekretaris Daerah (Sekda) Edy Sujatmiko, Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Arif Darmawan, Kadis Perindustrian dan Perdagangaan (Perindag) Eriza Rudi Yulianto.
Edy Supriyanta berharap adanya aktifnya PLTS di Kecamatan Karimunjawa, Jepara, perlahan semakin menunjukkan kemajuannya. ”Mohon bisa disegerakan agar bisa segera di rasakan manfaatnya oleh masyarakan di lokasi tersebut,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kadis ESDM Jateng Jarwanto menjelaskan pengoperasian ke depan akan menggunakan EBT ke tiga pulau (Parang, Nyamuk, dan Genting) di Karimunjawa menggunakan PLTS.
“Yang kami perlukan membuat MoU. Sebelum itu kami mohon diperkenankan melakukan pembenahan semua jaringan,” tandasnya.
Kemudian kalau semua sudah diganti, lanjutnya, berarti secara operasional bisa segera diambilalih PLN. ”Sedangkan pembayaran masyarakat, apakah diakhir pekan ataukah di pertengahan bulan, ini juga perlu menjadi pembicaraan tersendiri secara teknis,” jelasnya.
Irwansyah selaku GM PLN Jateng dan Yogyakarta menambahi visi besar bagaimana memabangun kekuatan energy. Basisnya bukan lagi basis energi fosil, tetapi energi baru terbarukan.
”Nah maka nanti perkembangan Karimunjawa sebagai destinasi wisata ini akan keren dan dunia akan melihat itu semua. Semoga Karimunjawa lebih bagus,” imbuhnya.[gab]