“Ambarawa dan Magelang sangat luar biasa. Di Ambarawa, kata kepala polisi, yang ramai itu pas tahun baru dan Imlek. Tapi kemarin, pas ada perjalanan Thudong, sambutannya luar biasa,” ucap Bante Kantadammo yang biasa dipanggil Bante Wawan itu
Pria kelahiran Cirebon yang telah enam tahun belajar di Thailand itu mengaku biasa melakukan ritual Thudong. Namun, sambutan yang dilakukan di Indonesia begitu besar.
Baca Juga:
Jokowi Doakan Semua Makhluk Hidup Berbahagia di Hari Waisak
Ia menyebut, perjalanan dilakukan pada 23 Maret 2023. Melintasi negeri Jiran pada bulan puasa, sambutan tidak mereka rasakan. Namun sesampainya di Bekasi dan Karawang, sambutan mulai banyak.
“Inilah wajah-wajah Indonesia lama, yang murah senyum, ramah tamah menerima siapapun, tanpa melihat ras maupun aliran. Inilah wajah Indonesia yang pernah hilang, sekarang muncul,” papar Bante Wawan.
Sesampainya di Borobudur, ia dan puluhan Bhikkhu Thudong kemudian melakukan ritual tersendiri.
Baca Juga:
4 WBP Beragama Budha di Sulsel Dapat Remisi Khusus Waisak 2022
“Pada waktu masuk ke Borobudur, kita punya ritual tersendiri untuk umat Buddha. Kita menghayati dan bikkhu yang melakukan perjalanan tudhong mereka keluarkan semua perasaan sampai menangis,” urainya.
Bante Wawan berharap, semua pihak menjaga wajah Indonesia seperti sekarang, sebagai negara yang tidak memandang suku, ras dan agama.
“Maka kiranya, dengan menjaga Indonesia damai, maka akan banyak turis yang datang ke Indonesia,” pungkas Bante Wawan.[mga]