“Saya berterima kasih kepada Indonesia atas usaha yang telah dilakukan untuk memanfaatkan momentum ini sehingga menjadi hal yang berarti bagi organisasi internasional,” ujar Ernesto.
Kegiatan itu ditutup dengan para delegasi yang diajak untuk berpartisipasi dalam permainan tradisional gangsing diikuti dengan menghasilkan karya seni rupa bersama yang akan ditampilkan pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Baca Juga:
Rusia: Presidensi Indonesia Sukses Jaga G20 Tanpa Politisasi
Para delegasi juga mendapatkan cendera mata dari masyarakat muda di Kawasan Borobudur berupa klenting, sebuah kendi tanah liat yang digunakan untuk mengambil dan menampung air. Cendera mata tersebut menyimbolkan pesan ajakan untuk memelihara dan menjaga sumber air demi kelangsungan hidup generasi mendatang.
Lima agenda prioritas, yang dibahas dalam pertemuan itu budaya sebagai penggerak dan pemberdaya hidup berkelanjutan, dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari kebijakan berbasis budaya, pengelolaan bersama atas sumber daya budaya (cultural commoning) untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan, pemerataan akses atas manfaat dari ekonomi budaya, dan mobilisasi sumber daya internasional untuk mengutamakan pemulihan berkelanjutan.[zbr]