Antara lain pada Senin 12 September pagi, akan digelar kirab budaya selama kurang lebih 2 jam yang melibatkan ratusan masyarakat di sekitar Candi Borobudur dengan start di Candi Pawon hingga berakhir di Taman Lumbini.
"Selama kirab itu akan diselingi berbagai atraksi seni budaya dari peserta," kata Hilmar.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Di titik finish kirab budaya itu, sekitar pukul.10.30 WIB akan ada seruan dari komunitas budaya sebagai bahan yang akan dibahas dalam sidang tingkat menteri G20 pada esok harinya, Selasa, 13 September 2022.
Tak hanya kirab, pada hari yang sama, untuk kali pertama dalam forum G20 akan digelar orkestra yang beranggotakan para musisi negara anggota G20 yang dipimpin musisi sekaligus komposer Indonesia, Ananda Sukarlan.
Salah satu bagian dari rangkaian G20 di Borobudur ini yang tak kalah menarik yakni penandatanganan pemberian prasasti kepada pimpinan dan juga pekerja yang merestorasi Candi Borobudur pada 1973-1983 di Lapangan Kenari.
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi
"Di Lapangan Kenari Borobudur baru ada prasasti dari Presiden Soeharto, saat itu tentang pemugaran Borobudur, sedangkan prasasti baru yang diletakkan nanti memuat 150 nama nama pekerja restorasi itu," kata Hilmar yang menyebut saat acara para pekerja restorasi itu akan ditemui langsung Mendikbudristek Nadiem Makariem.
Puncak acara itu sendiri akan digelar Ruwatan Bumi di Candi Borobudur yang melibatkan sekitar 83 pemangku adat se-Tanah Air. Mereka akan berdoa bersama untuk kelestarian lingkungan bumi di masa depan.
Widiarsi Agustina, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Bidang Informasi dan Komunikasi Politik mengatakan forum G20 Culture Ministers Meeting ini dipusatkan di Candi Borobudur yang menjadi satu warisan dunia.