"Ekspor bulan ini didominasi oleh sektor industri pengolahan yang mencapai USD 19,26 miliar," katanya.
Di sisi lain, kata Margo, upah nominal butuh tani mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen atau secara rill naik 0,40 persen.
Baca Juga:
Indonesia Akan Impor Produk Pertanian AS Rp73 Triliun, Ini Isi Kesepakatannya
Begitu juga dengan upah buruh bangunan yang naik sebesar 0,05 persen.
"Namun untuk upah buruh bangunan secara rill turun sebesar 0,61 persen," katanya.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan peningkatan ekspor pertanian saat ini didorong oleh naiknya angka produksi dari waktu ke waktu.
Baca Juga:
Angka Kemiskinan Turun, tapi Fakta di Jawa Bikin Geleng-Geleng Kepala!
Kenaikan tersebut di antaranya adalah padi, jagung, kopi, buah, dan produk hortikultura.
"Kami bahkan memiliki sistem yang sudah terstruktur dalam mengakomodir semua pihak melalui program geratieks (gerakan tiga kali ekspor)," ujar Kuntoro. [non]