WahanaNews-Semarang | Aksi kejar-kejaran antara petugas dan Pekerja Seks Komersial (PSK) mewarnai razia yang digelar Satpol PP Kota Semarang, Selasa (28/6) malam.
Ada 17 PSK yang berkeliaran di sejumlah jalan Kota Semarang yang terjaring razia. Tangis histeris juga menambah suasana pelik itu.
Baca Juga:
Terkait Polemik Razia RM Padang non-Minang di Cirebon Polisi Lakukan Mediasi
Belasan wanita malam yang kedapatan mangkal atau menjajakan diri berada di Jalan Imam Bonjol, Jalan Cendrawasih, kawasan Jembatan TI, dan sekitaran Kalibanteng.
"Kemarin (April,red) ada 22 PSK, sekarang 17 dalam waktu 40 menit. Artinya ada penurunan," kata Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto. Fajar menyatakan seluruhnya akan dibina selama 3 bulan di Rehabilitasi Sosial Panti Wanito Utomo Kota Surakarta agar memperoleh pekerjaan lebih layak. "Kami cek jumlahnya fifty-fifty dalam maupun luar kota," ucapnya.
Dari sekian PSK yang terjaring, Fajar mengaku prihatin melihat seorang anak laki-laki berusia 5 tahun ikut terjaring bersama ibunya saat operasi semalam.
Baca Juga:
Ketua DPRD HSS Haji Akhmad Fahmi Imbau Warga Taat Berlalu Lintas Selama Operasi
"Kadang kita bicara nurani, kami minta para suami pakai otak yang benar, masa iya istrinya dijual kan tidak benar," tuturnya.
Sebagian besar yang terkena razia merupakan wajah baru tetapi terdapat satu orang waria yang berkali-kali tertangkap dan menjalani pembinaan.
"Usia paling muda 25 tahun, tertua ada 65 tahun," paparnya.[gab]