WahanaNews-Semarang | Dua perempuan berinisial SM (68) warga Kecamatan Candisari dan TNR (28) warga Semarang Barat memilih sengaja mengakhiri hidup dengan gantung diri selama sepekan ini.
SM pilih akhiri hidup lantaran tak kuat menahan sakit menahun, sedangkan TNR jengah dengan persoalan keluarganya.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Untuk kejadian perempuan tua yang bunuh diri di Candisari terjadi pada Selasa (25/1/2022) sekira pukul 13.30 WIB
Korban ditemukan menggantung di kamar mandi dengan seutas tali tambang.
Suaminya yang pertama kali mengetahui korban dalam kondisi menggantung.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
"Iya, kejadian itu setahu saya diduga karena korban tidak kuat sakit menahun berupa sakit kepala," ucap relawan Semarang yang enggan disebutkan identitasnya saat dihubungi wartawan, Selasa (1/2/2022).
Korban meninggal dunia murni bunuh diri dan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Sementara TNR (28) warga Semarang Barat ditemukan mengakhiri hidup gantung diri menggunakan seutas tali rafia di kamar adiknya, Senin (31/1/2022) sekira pukul 20.30.
"Iya, ada persoalan keluarga sehingga jadi pemicu korban bunuh diri," jelas saksi mata yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi wartawan, Selasa (1/2/2022).
Saksi itu menyebut, para tetangga sempat melihat korban menyapu halaman rumah sekira pukul 17.30.
Selepas itu, korban berada di dalam rumah.
Korban ketika itu masih sendirian di dalam rumah.
Menjelang malam, satu persatu anggota keluarganya yang lain pulang ke rumah.
Pertama yang pulang adalah ibu korban sekira pukul 18.00.
Ketika itu, ibu korban empat memeriksa ke kamar korban namun korban tak ditemukan di kamarnya.
Ibu korban sempat menanyakan ke tetangga sekitar yang memberitahu bahwa korban sempat menyapu halaman di sore hari.
"Nah waktu adik korban pulang dari belanja pukul 20.30, masuk ke kamarnya, di kamar itu ia melihat kakaknya bunuh diri dan reflek langsung berteriak," bebernya.
Sontak kejadian itu membuat keluarga korban geger.
Begitupun para warga sekitar.
Korban sempat dilarikan ke RS Columbia Semarang, tapi korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut pemeriksaan tim medis rumah sakit tersebut, korban meninggal dunia lantaran bunuh diri yang ditunjukan dengan tanda-tanda fisik korban.
Selain itu, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Mengetahui hal itu, pihak keluarga menerima kejadian itu kemudian membawa jasad korban untuk dimakamkan. [rda]