WahanaNews-Semarang | Banjir rob terjang beberapa daerah di pesisir utara, Jawa Tengah, pada Senin (23/5).
Beberapa daerah yang terkena sapuan banjir di antaranya Tegal, Pekalongan, Demak, Pati, Rembang, dan Semarang.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Dilansir dari Kompascom (24/5), banjir rob terjadi saat muka air laut naik yang disebabkan oleh pasang surut air laut.
Sebagai salah satu daerah yang diterjang banjir rob, Semarang memiliki dua stasiun kereta api yang letaknya tidak begitu jauh dari laut.
Bahkan, ketinggian stasiun di Kota Semarang cukup rendah, yakni +3 meter di atas pemukaan laut (mdpl) untuk Stasiun Poncol dan +2 mdpl untuk Stasiun Tawang.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Lantas, bagaimana keadaan dua stasiun utama di Kota Semarang?
Layanan kereta api Semarang
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang memastikan, banjir rob yang melanda pesisir Semarang tidak mengganggu layanan kereta api.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Manajer Humas PT KAI Daop 4, Krisbiyantoro, saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (24/5).
"Jalur KA (kereta api) masih aman dilalui kereta api," kata Krisbiyantoro dalam pesan singkat.
Tak hanya jalur kereta api yang masih bisa dilalui, Krisbiyantoro juga mengatakan bahwa Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol masih beroperasi dengan normal.
"Stasiun juga aman untuk layanan penumpang," ujar dia menambahkan.
Penyebab banjir rob Semarang
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, penyebab banjir rob di wilayah utara Jawa Tengah adalah tingginya muka air laut yang mencapai di atas 210 cm di atas permukaan laut (dpl).
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menuturkan, naiknya muka air laut kali ini cukup ekstrem dibanding lima tahun terakhir.
"(Tahun 2017-2021) dengan muka air pasang tertinggi pada kisaran +180 cm di atas permukaan air laut," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip dari Kompascom (24/5/2022).
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Muhammad Adek Rizaldi.
Adek mengatakan, banjir rob di Semarang bukan dikarenakan kerusakan infrastruktur tanggul rob yang telah dibangun.
Namun menurutnya akibat tingginya air laut pasang yang mencapai 210 cm dpl pada Senin (23/5) pukul 15.00 WIB.
Namun, angka tersebut turun sejak Senin pukul 22.00 WIB, yakni menjadi 162 cm dpl dan terus menunjukkan tren penurunan.
Dampak banjir
Berdasarkan data sementara BBWS Pemala Juana, dampak banjir rob mengakibatkan Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang tergenang sekitar 30-150 cm.
Adapun Sungai Meduri yang melintas di Kabupaten/Kota Pekalongan juga meluap hingga menggenangi beberapa pemukiman warga dan jalan.
Banjir rob Pantai Utara Jawa juga berdampak pada sebagian wilayah Kabupaten Demak, yakni hingga ketinggian 30-100 cm.
Daerah yang masih tergenang banjir rob
Dilansir dari pemberitaan Kompascom (24/5/2022), masih ada beberapa daerah yang tergenang banjir rob hingga Selasa (24/5/2022) pagi.
Daerah tersebut antara lain Kota Semarang yang meliputi Kelurahan Bandarhajo, Pelabuhan Tanjung Emas, Kelurahan Tambaklorok, dan Genuk.
Serta Kabupaten Demak, tepatnya di Kecamatan Sayung atau Perumahan Raden Patah yang juga masih terendam banjir rob. [non]