WahanaNews-Semarang | Terjadi beragam bencana mulai puting beliung, tanah longsor, banjir, hingga pohon tumbang melanda kota Semarang sepekan akhir ini.
Imbasnya, 26 rumah warga rusak dan setidaknya 33 KK terdampak.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Dari bencana puting beliung, BPBD Kota Semarang mencatat terjadi di Jalan Bugangan Dalam C RT 08 RW 01, Bugangan, Semarang Timur, Selasa (19/1/2022).
10 rumah warga terdampak dengan kerusakan atap rumah terhempas.
"Iya kejadian itu merusak 10 rumah warga berupa genteng atau atap rumah warga terhempas dan tidak ada korban jiwa," terang Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022).
Baca Juga:
Ketum TP PKK Pusat Survei Persiapan Operasi Katarak di RSUD Kalideres
Bencana yang sama terjadi pula di di Jalan Batursari 1 RT 04 RW 04, Sawah Besar, Gayamsari, Rabu (19/1/2022).
8 rumah warga rusak disapu angin puting beliung.
Kemudian, atap rumah Joko Widarso (45) beterbangan disapu angin di Jalan Jomblang Perbalan, Candi, Candisari, Rabu (19/1/2022) pukul 19.00.
"Pada hari itu terjadi hujan deras disertai angin kencang dengan intensitas lama sehingga atap rumah atau genteng warga di titik tersebut rusak," ucap Winarsono.
Selain bencana puting beliung, sepekan ini juga terjadi tanah longsor di beberapa lokasi di Kota Semarang.
Tragisnya dari kejadian itu menimbulkan satu korban jiwa.
Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Delikrejo RT 05 RW 11, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Rabu (19/1/2022) sekira pukul 18.30.
"Iya di lokasi itu satu remaja meninggal dunia di rumah sakit sebelumnya sempat alami kritis akibat tertimbun longsor," ujarnya.
Winarsono mengatakan, tebing longsor terjadi pula di Jalan Candisari RT 09 RW 04, Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan pada Rabu (19/1/2022) pukul 19.00.
Tebing sepanjang 4 meter dengan tinggi 3 meter longsor hingga menutup akses jalan kampung yang berdekatan dengan rumah warga.
Dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa.
Lalu di Jalan Genuk Karanglo RT 07 RW 02 Tegalsari, Candisari, Rabu (19/1/2022) longsor menimpa rumah Tohir.
Selanjutnya, longsor menimpa rumah Agus Winarso (69) di Jalan Taman Sri Rejeki Selatan RT 06 RW 04, Kalibanteng Kidul.
"Hujan deras tebing depan rumah Agus Winarso longsor dengan panjang 10 meter lebar 7 meter," bebernya kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022).
Di hari yang sama, Kamis (20/1/2022), longsor terjadi di Jalan Borobudur Timur 10 RT 05 RW 06 Kembangarum, Semarang Barat, pukul 03.00.
Talut ambrol panjang 10 meter lebar 5 meter menimpa satu rumah warga milik Eko (52).
"Tiga jam kemudian, sekira pukul 06.00, talut pinggir jalan longsor yang menganggu aktivitas warga di Jalan Tegalrejo, Purwoyoso, Ngaliyan," jelasnya.
Tidak hanya tanah longsor, banjir juga merendam Jalan Gombong RT 01 RW 13, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang pada pukul 19.00.
Banjir terjadi karena Sungai Gombong meluap di wilayah RT 01 RW 13 Kelurahan Tandang.
Kondisi itu mengakibatkan air masuk ke beberapa rumah warga yang tinggal di sekitar sungai.
Ada 7 KK dari 4 rumah yang terdampak, tapi tidak ada korban jiwa.
Ketinggian air saat itu 50 sentimeter.
"Lama genangan yang terjadi sekira satu jam," ujarnya.
Sementara, selain tanah longsor dan banjir juga ada bencana atap rumah roboh dan pohon tumbang di Kota Semarang.
Di antaranya menimpa atap rumah warga milik Baderi di Jalan Depoksari RT 05 RW 07, Kecamatan Tandang, Kelurahan Tembalang.
Kemudian rumah milik Dalhar Mudakir (58) di Jalan Abu Bakar Tambakaji, Ngaliyan, pohon tumbang menimpa rumah bagian ruang tengah dan kamar tidur, Rabu (19/1/2022) pukul 16.30.
Sedangkan, pohon tumbang juga terjadi di sejumlah ruas jalan antara lain di Jalan Sompok Baru, Jalan Kokrosono, Jalan Sekayu.
Jalan Kaligarang, Kelurahan Tambak Aji RT 12 RW 12, Jalan Kalibanteng yang menuju arah Bandara Ahmad Yani.
Kemudian Jalan Kranggan, Jalan Sawojajar RT 01 RW 02 Krobokan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Citandui Selatan, Jalan Abimanyu, Pasar Dargo.
Jalan Genuksari RT 4 RW 10, Jalan Imam Barjo, dan Jalan Gajah Timur Dalam V.
"Para korban sudah kami datangi dan kami beri bantuan."
"Kami juga dalam menangani kejadian bencana tersebut telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Disperkim, Dinsos, PMI, relawan dan lainnya," ujarnya.
Terpisah, Lurah Tandang, Ony Gunarti mengatakan, sepekan ini di sudah ada tiga bencana di wilayahnya berupa tanah longsor dan banjir.
Tandang memang dikenal sebagai permukiman yang rawan bencana seperti banjir dan longsor.
"Iya sepekan ini curah hujan tinggi, ada longsor dan banjir."
"Yang longsor satu warga kami meninggal dunia," terangnya kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022).
Dia berucap, selalu memerintahkan perangkat RT dan RW agar mengimbau warganya waspada ketika terjadi cuaca buruk.
"Kami selalu stand by ketika cuaca buruk."
"Ketika terjadi bencana langsung kami laporkan ke pihak terkait," tandasnya. [rda]