WahanaNews-Semarang | Rina (50), pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menangis di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan lainnya dan menceritakan kisahnya berjualan pecel sayur di Kota Semarang.
"Saya berjualan pecel, harapannya agar anak saya tidak seperti saya. Saya ingin anak saya bisa sekolah lebih dari saya," kata Rina dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga:
Warga Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu Terima Bantuan Alat Disabilitas
Rina merupakan satu dari 20 pelaku UMKM yang hadir dalam acara kunjungan Airlangga ke Kota Semarang, Minggu (30/1/2022).
Dalam acara tersebut Airlangga Hartarto sebagai pembina Kelompok UMKM usAHA mendatangi stand UMKM satu per satu untuk menampung keluh kesah para pedagang.
Termasuk Rina, yang berkesempatan maju ke depan untuk menyampaikan curhatan langsung kepada Ketua Umum DPP partai Golkar tersebut.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Penanganan Sampah Jadi Bagian Kerja Sama Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup
Pada curhatannya, Rina mengaku telah memulai usaha pecel sayur sejak tahun 2011.
Menurutnya, ia selalu bersemangat untuk berusaha meski dirinya sedang sakit dan rutin mejalani kemoterapi.
Kedatangan Airlangga ini, Rina berterima kasih atas kepedulian terhadap pelaku UMKM.
Ia berharap agar bantuan yang diberikan pemerintah pun tepat sasaran.
“Terima kasih kepada Pak Airlangga Hartarto sudah membantu, semoga bantuannya tepat sasaran,” ungkap Rina.
Pada saat yang sama Airlangga juga mengapresiasi semangat berusaha yang dimiliki oleh Rina.
Menurut Airlangga, Rina adalah sosok pelaku usaha yang memiliki daya tahan di masa pandemi covid-19.
Ia pun meyakinkan Rina agar bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah tepat sasaran.
“Ibu Rina selamat atas usaha selama ini. Apalagi di masa pandemi Covid-19 dalam arti semua itu kena, tapi saya lihat ibu punya daya tahan yang luar biasa, ibu hebat. Saya yakin bantuan tepat sasaran,” ujar Airlangga.
Selain Rina, dalam acara tersebut juga diberikan bantuan kepada sejumlah pelaku UMKM lain termasuk juga memborong dagangan mereka.
Menurut Airlangga, bantuan-bantuan diberikan untuk menggeliatkan kembali usaha para pelaku UMKM.
"Memang dalam situasi pandemi Covid-19 ini kami mendorong agar UMKM diberi bantuan. Tahun lalu ada bantuan untuk 1 juta orang, tahun ini dilanjutkan 1 juta orang. Adapun bantuan dari pemerintah sebesar Rp 600.000 nanti melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas dan kami menambahkan untuk nelayan.
Kemudian untuk usaha-usaha ini ada yang omsetnya Rp 350 ribu sampai Rp 1 juta perhari, ini seandainya butuh modal bisa disediakan dari kredit usaha rakyat (KUR) dari 0- Rp 100 juta tidak ada jaminan, dan bunganya 6 persen tapi dari sekarang sampai Juni pemerintah beri subsidi bunganya hanya 3 persen.
Jadi itu dua program yang diberikan pemerintah semoga laris dagangannya dan pandemi Covid-19 segera surut," tukasnya. [rda]