WahanaNews-Semarang | 4 pria mengaku polisi memeras tiga orang mahasiswa di Semarang, Senin (17/1/2022) sekira pukul 00.50 WIB.
Mereka terpaksa kehilangan satu motor dan tiga handphone akibat kejadian tersebut.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
"Iya, ada laporan kasus itu," terang Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbatoruan saat dihubungi wartawan, Selasa (18/1/2022).
Ketiga korban berstatus mahasiswa asal luar Kota Semarang.
Ketiganya masing-masing berinisial PPN (20) warga Mranggen, Demak.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
BAH (20) warga Tahunan, Jepara.
LRD (20) warga Mulyoharjo, Jepara.
Kejadian bermula saat PPN sedang bertemu dengan dua temannya, BAH dan LRD di Taman Indonesia Kaya, depan SMA Negeri 1 Semarang, Minggu (16/1/2022) sekira pukul 22.00.
Selepas asyik ngobrol kurang lebih dua jam, mereka mengakhiri cerita dan sepakat pulang.
Korban mengendarai sepeda motor dan berboncengan mengantarkan dua rekannya pulang ke Gunungpati.
Namun, korban PPN mengajak dua temannya mampir dulu di jembatan Candi Golf Jangli, Kecamatan Tembalang.
Saat menikmati malam di atas jembatan itu, tiba-tiba mereka didatangi empat orang tak dikenal.
Keempat orang itu masing-masing berboncengan naik dua sepeda motor.
Dua orang pelaku kemudian turun dan mengaku sebagai anggota Polri.
Seketika itu, langsung merampas handphone.
Para korban hanya pasrah lantaran pelaku mengancam akan menembak manakala tidak menyerahkan handphone.
Setidaknya ada tiga handphone yang dirampas para pelaku.
Ketiga handphone itu merek Redmi Note 10S, Infinix S5, dan Oppo Reno 4 F.
Tak puas hanya bawa handphone, korban PPN dipaksa untuk mengikuti para pelaku.
Namun sesampai di Jalan Jangli Raya, dekat Masjid Al-Ikhlas, korban diminta turun sambil diancam menggunakan senjata tajam.
Setelah itu, motor korban Vario matik dibawa kabur para pelaku.
Korban ditinggal begitu saja, beruntung ada seorang Ojol yang melintas yang rela menolong korban.
Sesudah itu, korban melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Semarang.
Terkait kasus itu, Donny mengaku, belum mengantongi identitas para pelaku.
Pihaknya masih melakukan pendalam keterangan para saksi.
"Iya, kami masih dalami," tandasnya. [rda]