WahanaNews - Semarang | Sesosok mayat bayi ditemukan di selokan saluran irigasi pinggir Jalan Raya Solo-Semarang di Boyolali. Polisi menduga bayi itu dibuang tak lama setelah dilahirkan.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan pukul 11.40 WIB, Senin (5/12/2022). Bayi itu pertama kali ditemukan oleh sejumlah pekerja teknisi jaringan internet.
Baca Juga:
Pelaku Pembuang Bayi di Cisarua Bogor Diduga Seorang Imigran
"Tadi pas berjalan melihat (lokasi untuk pasang tiang kabel jaringan internet), dari arah timur. Terus melihat kayak boneka tapi kok dikerumuni lalat. Saya pastikan ada jasad bayi, terus saya lapor ke Polsek (Banyudono)," ujar seorang teknisi jaringan bernama Satria di lokasi kejadian, Senin (5/12/2022).
Lokasi penemuan bayi tersebut di parit saluran irigasi pinggir Jalan Raya Solo-Semarang, wilayah Desa/Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Tempat penemuan di utara jalan, beberapa ratus meter di sebelah barat Mapolsek Banyudono.
Menurut Satria, bayi itu ditemukan dalam posisi miring di parit yang teraliri air. Kondisinya sudah meninggal dunia dan berlumuran darah.
Baca Juga:
Sekeluarga Diusir Warga Karena Buang Bayi, Ini Kata Wagub DKI
"Masih ada darah-darahnya," jelas dia.
Petugas Polsek Banyudono yang mendapatkan laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian. Petugas Polres Boyolali juga segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan.
Penemuan bayi itu pun menjadi perhatian warga sekitar dan pengguna Jalan Raya Semarang-Solo. Petugas memasang garis polisi untuk melakukan olah TKP.
Kapolsek Banyudono, AKP M Luqman Efendi mengatakan saat ditemukan kondisi bayi sudah meninggal dunia. Namun di tubuhnya masih berlumuran darah dan tali pusar sudah terpotong.
"Menurut keterangan dari petugas medis, memang bayi itu belum lama dilahirkan. Kemungkinan sekitar waktu subuh tadi atau sekitar pukul 05.00 WIB," kata Luqman di lokasi kejadian.
Dari hasil olah TKP, petugas juga menemukan darah di rerumputan bahu jalan raya ini. Selain itu juga di guardrail atau pagar pengaman jalan.
Luqman menyebut, kemungkinan bayi tersebut tidak dilahirkan di lokasi penemuan. Hal ini karena darah yang ditemukan di rerumputan itu hanya sedikit.
"Kemungkinan besar bayi itu tidak dilahirkan di tempat ini, karena darahnya tidak terlalu banyak. Kemungkinan (ibu bayi) turun dari sepeda motor, darahnya keluar, terus buang bayi ke selokan itu," imbuh dia.
Jasad bayi perempuan itu kemudian dibawa petugas ke Rumah Sakit UNS Solo untuk diautopsi. Kasus itu kini masih dalam penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembuang bayi tersebut.
"Kita akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku pembuang bayi ini," tegasnya.[mga]