WahanaNews - Semarang | Bangunan cagar budaya peninggalan zaman kolonial Belanda di Kawasan Kota Lama Semarang roboh setelah guyuran hujan deras pada Senin (26/12/2022) sore lalu.
Hampir separuh tembok bangunan roboh menutup Jalan Merpati. Rangka dan atapnya berjatuhan di bagian dalam.
Baca Juga:
DPRD Kota Semarang Minta Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Banjir Musim Hujan
Sisa bangunan yang masih berdiri semakin memperlihatkan kondisi bangunan yang selama ini tak terawat. Kulit dinding telah mengelupas memperlihatkan tumpukan batu bata.
Sementara, pohon liar tumbuh di dinding luar dan dalam bangunan yang pernah digunakan kantor dagang Jepang itu. Sebagian ikut terserak bersama dinding yang roboh.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Kota Lama atau BPK2L Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengungkap riwayat mengenaskan bangunan milik swasta tersebut.
Baca Juga:
Akibat Pungli Rp160 Juta, Mantan Lurah di Semarang Dihukum 4 Tahun
"Sudah dua kali roboh. Pemilik sudah kami surati sebelumnya," ujar Hevearita di Semarang, Selasa (27/12/2022).
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terhadap bangunan lain di Kota Lama Semarang, Hevearita mengatakan, BPK2L rutin mengawasi gedung-gedung di kawasan tersebut.
"Kami selalu meninjau bangunan-bangunan cagar budaya yang ada di Kota Lama," katanya.
Perempuan yang kini juga menjabat Pelaksana tugas Wali Kota Semarang itu menyebut, setiap ditemukan potensi kerusakan di bangunan cagar budaya langsung memberitahu pemiliknya.
"Memberikan surat pemberitahuan kepada pemilik bangunan," pungkasnya.[mga]