WahanaNews-Semarang | Kondisi stunting atau gagal tumbuh pada anak usia bawah tiga tahun di Kabupaten Semarang, dinilai lebih baik dibanding daerah lain di Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melalui Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan, Suwarno, pada peringatan ke-29 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Kabupaten Semarang, di Alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Rabu (6/7/2022).
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Menurutnya, angka prevalensi stunting di Kabupaten Semarang tercatat 16,4 persen berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2021.
“Angka itu lebih baik dibandingkan kondisi di tingkat Jawa Tengah yang mencapai 20,9 persen,” ungkapnya.
Dikatakan lebih lanjut, BKKBN menjadi lembaga yang ditunjuk sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting, berdasarkan Peraturan Presiden RI nomor 72 Tahun 2021.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
Karenanya, akan terus dilakukan berbagai upaya koordinasi lintas sektoral, guna mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 mendatang.
Suwarno optimistis, angka itu dapat dicapai pada 2023. Caranya, dengan melakukan pembantuan secara terintegrasi kepada kelompok sasaran prioritas.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, semua pemangku kepentingan harus terlibat dalam mencegah stunting termasuk pengusaha.
“Ada banyak karyawan swasta yang perlu dijaga kesehatannya saat hamil. Penanganan stunting akan melibatkan para pengusaha,” katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kabupaten Semarang Bambang Pujiyarto menyampaikan, pihaknya menyiapkan dana Rp1,6 miliar untuk memberikan tambahan makanan kepada 661 orang balita, yang mengalami gizi buruk.
Selain itu, lanjutnya, juga akan dikerahkan kader kesehatan untuk melakukan pemantauan perkembangan fisik balita dan pendampingan gizinya.
“Hasilnya akan menjadi dasar, apakah diperlukan intervensi untuk mencegah terjadinya stunting,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan peralatan pencegahan stunting kepada petugas kesehatan di 16 kecamatan.[gab]