Semarang.WahanaNews.co | Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menceritakan detik-detik pembacokan Taruna AMNI Semarang oleh gangster Semarang.
Akibat pembacokan gangster Semarang ini, seorang Taruna AMNI kritis lantaran dibacok di bagian kepala.
Baca Juga:
Ferdian Bacok Pamannya Hingga Tewas Di Simalungun
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, akibat aksi pembacokan tersebut korban Yulius Agung (19) masih kritis di rumah sakit.
"Sudah sejak Minggu hingga Jumat ini korban masih kritis belum sadar akibat luka di kepalanya," terangnya.
Korban saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD KRMT Wongsonegoro.
Baca Juga:
Pria Paruh Baya Tewas Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilincing
Detik-detik Pembacokan
Polrestabes Semarang menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap tiga taruna kampus pelayaran AMNI Semarang.
Dari 20 pelaku yang melakukan pengeroyokan, polisi saat ini masih menangkap lima pelaku.
"Kami menangkap lima pelaku yang mengeroyok tiga korban mahasiswa taruna AMNI," terang Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Jumat (5/8/2022).
Kejadian pengeroyokan tersebut bermula saat para pelaku berkumpul di sekitaran Pasar BK , Ngemplak Simongan, Semarang Barat.
Mereka menenggak minuman keras lalu menyepakati mencari musuh dengan keliling Kota Semarang.
Para gangster tersebut sebanyak 20 orang lalu berkeliling kota menggunakan 11 sepeda motor.
"Mereka minum alkohol lalu keliling Semarang mencari musuh.Secara kebetulan berpapasan dengan para korban taruna AMNI," papar Irwan.
Ketiga korban ketika itu habis pulang dari warung makan nasi goreng di Jalan MH Thamrin Semarang Minggu (31/7/2022) sekira pukul 02.00 WIB.
Ketiga korban pulang menggunakan sepeda motor melintasi di perempatan Jalan Gajahmada Semarang dekat Hotel Tentrem Semarang.
Di lokasi tersebut, para korban diteriaki para pelaku.
Para korban mengira yang meneriaki mereka adalah kawannya sehingga mereka memperlambat laju motor.
Setiba di traffic light MT Haryono tiba-tiba ada yang membacok korban dengan menggunakan celurit mengenai helm korban.
"Sabetan celurit itu mengenai kepala korban bernama Yulis di bagian kanan, informasinya sampai tembus kena otak," papar Kapolrestabes.
Melihat serangan itu, para korban lantas ketakutan kemudian berusaha melarikan diri.
Mulanya mereka akan Melawati jalan Kartini akhirnya memilih belok ke Jalan Dr Cipto Semarang.
Tak puas hanya satu kali bacok, para pelaku mengejar para korban.
Apes nasib korban Yulius yang terjatuh akibat dipepet para pelaku.
Korban jatuh menabrak trotoar di depan Bank Pollux , Jalan Dr Cipto Semarang.
"Sudah jatuh korban dilindas menggunakan sepeda motor, dipukul, ditendang oleh para tersangka," jelasnya.
Gerombolan tersangka lain menyusul datang lalu menggunakan celurit mengenai perut dan muka korban Yulius.
Dua korban lainnya karena takut lari bersembunyi di gorong-gorong.
"Korban Yulius tak sempat melarikan diri karena luka parah. Sedangkan dua teman lainnya sempat melarikan diri karena hanya mendapatkan pukulan tangan kosong dan pentungan," ungkapnya.
Ketiga korban masing-masing Korban Yulius Agung (19) warga Dusun Sosok Tayan Hulu Kalimantan Barat.
Ia alami luka kepala bagian belakang, luka lebam di dahi, luka lecet di badan
Ia dilarikan ke RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.
Kori Andika (21) warga Lubuk Resam Sarolangun Jambi.
Alami luka lebam di kelopak mata sebelah kanan, gigi patah, luka lecet di tangan kanan dan kiri Luka lecet di lutut kiri , punggung, serta kedua kaki.
Bayu Wahana Saputra (19) warga asal Lampung Selatan.
Alami luka di telinga kiri, luka lecet di lengan kiri dan kanan, serta kedua kaki.
"Kori dan Bayu saat dikeroyok sempat melarikan diri dengan melompat ke Kali dan bersembunyi di jembatan," ungkapnya.
Selepas kejadian itu, polisi memburu para pelaku.
Untuk sementara ini, hanya lima pelaku yang tertangkap.
Mereka yakni Daniel Christianto (17) warga Srinindito Timur Semarang Barat , berperan sebagai pembacok.
Aziz Saputra Nugraha (22) jalan Roro Jonggrang Semarang Barat
Ramadhani Wibi Saputra (21) Wiroto Dalam Semarang Barat berperan sebagai pembacok.
Arief Widi Wicaksono (16) Jalan Srinindito Baru , Semarang Barat.
Muhammad Amirul Adli Zakka (19) jalan Srinindito Baru Semarang Barat.
"Mereka dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara," tandas Irwan.
Diminta Serahkan Diri
Polisi masih belum dapat menangkap seluruh pelaku pengeroyokan terhadap tiga taruna AMNI Semarang.
Dari 20 pelaku polisi saat ini masih menangkap lima orang.
Artinya, 15 pelaku lainnya masih kongkow-kongkow di luar sana.
"Iya baru lima pelaku yang ditangkap," ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat konferensi pers di Polrestabes Semarang, Jumat (5/8/2022).
Ia menjelaskan, kronologi penangkapan lima pelaku ditangkap secara terpisah.
Pelaku Daniel Christianto dan Aziz Saputra Nugroho ditangkap di daerah Gayamsari.
Dari dua pelaku tersebut polisi mengembangkannya hingga berhasil menangkap pelaku pembacokan bernama Ramadhani Wibi Saputra di Jalan Muradi Semarang Barat.
Selepas itu, pelaku Arief Widi Wicaksono di Jalan Srinindito Semarang Barat.
"Tersangka satunya Muhammad Amirul Adli Zaka menyerahkan diri di Polrestabes Semarang," kata Donny.
Ia meminta para pelaku lain hendaknya segera menyerahkan diri.
"Lambat atau cepat pasti akan dilakukan penangkapan," tuturnya.[gab]