WahanaNews-Semarang | Pasar Johar akan ditata ulang oleh Pemerintah Kota Semarang pada pekan depan.
Hal itu sesuai hasil rapat audiensi antara Dinas Perdagangan, Satpol PP Kota Semarang selaku penegak perda, dan perwakilan masing-masing kelompok pedagang, di Dantor Dinas Perdagangan, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto memaklumi pro dan kontra pedagang selama penataan dilakukan.
Hal itu dianggap wajar karena dalam penataan tentu ada pihak yang merasa puas dan tidak puas.
Dia memastikan, ke depan tidak ada provokasi pedagang.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Dia ingin Pasar Johar bisa kembali ramai seperti sedia kala.
"Ada pro kontra wajar. Yang kemarin sudahlah. Kita sekarang maju bersama. Saya minta tenang. Tidak ada provokasi pedagang. Tugas saya Satpol melakukan penegakan perda," ujar Fajar, seusai rapat audiensi.
Dia menargetkan, penataan ulang pedagang Pasar Johar bisa dilakukan pekan depan.
Rencananya, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan pengecekan di lapangan pada Rabu (16/2/2022) hari ini.
Pengecekan dilakukan untuk mendata pedagang luar Johar yang menempati Pasar Johar maupun pedagang yang memiliki lebih dari satu lapak.
Penataan sesuai zonasi juga akan dilakukan.
Dia meminta persatuan pedagang dan jasa (PPJ) turut mengidentifikasi pedagang yang berasal dari luar ataupun tidak sesuai zonasi untuk ditarik kembali.
"Besok (hari ini, red) agenda cek bareng mana-mana yang orang luar, mana yang dapat 7-8 lapak. Menteri PUPR meminta Johar diperuntukan untuk pedagang lama. Yang cagar budaya ada edaran kapasitas 60 persen karena kondisi bangunan seperti itu," jelas dia.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, aspirasi pedagang sudah dirapatkan.
Pada audiensi kali ini, ada keputusan yaitu melakukan penataan ulang.
Dia menekankan, penataan ulang tentunya melihat situasi dan kondisi di lapangan. Ada beberapa opsi yang ditindaklanjuti.
Misalnya, pedagang gerabah di Johar Utara akan disatukan kembali di Johar Tengah lantai 2.
Pedagang-pedagang dari kelompok Yaik yang saat ini sudah menempati Johar akan didata dan ditata kembali di alun-alun atau basement.
Termasuk, identifikasi yang semula berdagang di Pungkuran.
Dia menekankan, tidak ada pengundian ulang.
Pemerintah Kota Semarang hanya melakukan penataan kembali.
"Pertama, di alun-alun ada kemauan kami data. Ada berapa yang mau ke situ. Yang pedagang pecah belah di Johar Utara, kami data kira-kira berapa yang mau masuk ke Johar Tengah," terangnya.
Jika pedagang enggan berpindah sesuai zonasi atau memilih bertahan di lapak yang saat ini didapatkan, dia meminta pedagang menyesuaikan dagangan atau kegiatan sesuai zonasi.
Menurutnya, itu merupakan kebijakan pemerintah.
Namun demikian, implementasi menyesuaikan kondisi di lapangan.
Dia berharap, kebijakan itu bisa berjalan baik.
Jika pun belum bisa berjalan sesuai harapan, pihaknya akan melihat berapa persen kebijakan ini berjalan di lapangan.
Dia yakin kebijakan tidak dapat memuaskan seluruh pedagang.
Setidaknya, pemkot mengambil kebijakan dengan memikirkan seluruh pedagang.
Sedangkan Ketua PPJ Kota Semarang, Mudasir mengatakan, pemerintah mengakomodir kemamuan pedagang.
Menurutnya, harus ada penataan bersama pemerintah dan pedagang untuk menghindari kesalahpahaman antarpedagang.
Nantinya, pengurus paguyuban pedagang sifatnya membantu pemerintah dalam penataan.
Misalnya, pedagang Yaik akan dikembalikan ke alun-alun.
Data pedagang akan dikonfirmasi di lapangan.
"Ini akan dikonfirmasi di lapangan apakah aspirasi para pedagang betul-betul diperhatikan. Kalau pedagang Pasar Yaik yang terlanjur masuk Johar Utara, mau tidak mau harus keluar. Ditarik kembali ke basement alun-alun mau atau tidak. Kalau tidak mau ya di Shopping Center Johar (SCJ) atau di Kanjengan," jelas.
Dia mengaku siap membantu pemerintah melakukan identifikasi atau pendataan berapa pedagang luar yang masuk Johar.
Menurutnya, identifikasi itu sekaligus menawarkan pada pedagang luar yang masuk Johar untuk ditata sesuai blok semula.
Diakui, pihaknya belum memiliki data yang jelas berapa pedagang luar yang masuk Johar dan pedagang Johar yang terlempar.
Data akan diketahui seusai identifikasi di lapangan.
Di sisi lain, masih cukup banyak pedagang yang belum mendaftar ke sistem Dinas Perdagangan.
Sementara Ketua PPJP Pasar Johar, Surahman menambahkan, penataan ulang bukan berarti dilakukan pengundian ulang.
Penataan ulang mencari solusi atas permasalahan yang masih ada.
Satu di antaranya mengenai zonasi.
Pedagang yang berjualan tidak sesuai zonasi akan segera disesuaikan.
"Misalnya, jualan makanan, sate, soto, kok jejer konveksi, ini akan dipindah. Titik besarnya zonasi," ujarnya.
Menurutnya, belum seluruhnya pedagang masuk ke Pasar Johar karena masih persoalan-persoalan yang belum diselesaikan.
Selain zonasi, persoalan juga terdapat pada luasan lapak.
Pedagang dengan jumlah dagangan yang besar, mendapatkan lapak yang cukup kecil.
Namun, dia yakin pemerintah akan mencari solusi untuk hal tersebut.
"Kami tunggu penyelesaian ini. Kami dari PPJP dan pedagang juga mau segera pindah dan menempati pasar," ucapnya. [rda]