WahanaNews-Semarang | Suara sirine dibunyikan dari sepeda motor berkapasitas mesin besar menggema sepanjang Jalan Pandanaran Kota Semarang saat arus lalu lintas lumayan padat.
Ada dua sepeda motor yang membunyikan sirine dengan bunyi lengkingan menekankan telinga tersebut.
Baca Juga:
Investor Senior Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Pilih Saham, Bukan Tabungan, Obligasi, atau Emas
Dua kendaraan itu nampak beriringan mengawal mobil berkelir hitam mengkilap.
Mendengar kerasnya suara sirine pengguna jalan pun serontak menepikan kendaraan.
Tak hanya pengguna jalan, pengawalan dua sepeda motor itu juga jadi sorotan masyarakat yang ada di tepi Jalan Pandanaran.
Baca Juga:
Generasi Muda Pimpin Ekspedisi Patriot, Pemetaan Potensi 154 Kawasan Transmigrasi Dimulai
Bahkan pengepul barang bekas yang sedang melepas lelah di selter Bus Trans Semarang, juga memperhatikan secara seksama aksi pengawalan tersebut.
"Mobil barusan milik pejabat apa bukan, sampai dikawal seperti itu, bahkan pakai dua motor," ucap Haryono (55), di depan becaknya yang dipenuhi bareng barang bekas, Selasa (25/1/2022) pagi.
Senyum kecut pun mewarnai wajah Haryono usai melihat aksi pengawalan di Jalan Pandanaran itu.
"Dari 1987 sampai sekarang kok pengawalan pejabat semakin menjadi-jadi. Bahkan membunyikan sirine sekeras itu," tutur pria asal Kecamatan Argorejo Salatiga, yang sudah menjadi pengayuh becak di Kota Semarang puluhan tahun silam itu.
Entah merasa terganggu atau tidak, dengan aksi pengawasan tersebut, namun Haryono menanggapi dengan berkomentar sedikit pedas.
"Harusnya yang dikawal itu saya, penjual kopi yang pakai sepeda atau tukang ojek, motor, mobil, gaji pengawal sampai BBM nya kan pakai uang rakyat. Apa pantas pejabat yang menjadi pegawai dan pelayan rakyat dikawal seperti itu, katanya bosnya rakyat, masak iya pegawainya rakyat seperti itu tingkahnya di jalan," ujarnya.
Sebelum melanjutkan perjalanan dengan becaknya yang dipenuhi barang bekas, Haryono berujar mungkin pegawai rakyat tersebut malu.
"Paling mereka malu karena terlambat ngantor, la kan bosnya masyarakat dan ada di sekitar jalan ini, jadi butuh dikawal," katanya sembari melanjutkan perjalanannya. [rda]