Semarang.WahanaNews.co | Momen Hari Raya Idul Adha menjadi berkah bagi Riski Amin Sukoha, peternak sekaligus pedagang sapi asal Susukan, Kabupaten Semarang. Dia berhasil menjual ratusan ekor sapi dengan omzet miliaran rupiah.
"Saya menjual sapi secara online, sehingga 90 persen konsumen dari luar daerah. Kemarin saya kirim puluhan ekor sapi ke pembeli dengan harga mulai Rp20 juta hingga ratusan juta," kata Riski Amin Sukoha, Sabtu (9/7/2022).
Baca Juga:
Putusan Sidang Isbat: Idul Adha 1445 Hijriah Jatuh pada 17 Juni
Dia mengatakan, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak mempengaruhi penjualan pada momen Idul Adha. Amin tidak merasakan perbedaan antara kurban tahun lalu dengan tahun ini walaupun kini ada wabah PMK. Justru pembelinya banyak yang berasal dari luar daerah Kabupaten Semarang. Menurutnya, hampir semua jenis sapi laku terjual. Bahkan sapi berukuran jumbo seperti limosin, simental, berangus, brahma, pegon dan lainnya semua bisa terjual.
“Saya hampir semua jenis sapi ada dan laku semua,” ujarnya. Sapi milik Amin ini rata-rata memiliki bobot di atas 900 kilogram. Bahkan ada sapi yang bobotnya mencapai 1,2 ton lebih.
"Kurban tahun ini, saya dapat menjual sapi ukuran jumbo lebih dari 100 ekor dan rata-rata dikirim ke luar daerah, seperti Jabodetabek dan Jawa Timur," katanya.
Baca Juga:
Perum Bulog Sultra Pastikan Stok Pangan Cukup untuk Idul Adha 1445 Hijriah
Terkait pencegahan PMK, Amin mengaku hanya menjaga kebersihan kandang dan ternak serta menjaga stamina sapi.
“Di kandang-kadang sapi milik saya ini alhamdulillah nol kasus PMK. Tipsnya menjaga kebersihan kandang, pakan terjamin serta menjaga stamina sapi agar selalu dalam kondisi kuat," ucapnya.
Selain memberikan obat-obatan khusus, cara yang paling efektif untuk mencegah penularan PMK adalah meningkatkan imunitas tubuh sapi. Dengan imunitas yang kuat, sapi bisa melawan virus PMK.