WahanaNews-Semarang | Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mewanti-wanti kepala daerahnya untuk segera mempercepat vaksinasi karena puluhan ribu dosis vaksin Covid-19 di Jawa Tengah kedaluwarsa pada 13 Januari mendatang.
"Saya ingatkan pada kawan-kawan agar vaksin yang diindikasikan akan kedaluwarsa terus dipelototi. Petanya satu per satu sudah kami berikan, ada di mana dan jumlahnya berapa. Jangan sampai ada vaksin kedaluwarsa lagi, eman-eman," kata Ganjar saat memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 Bupati/Wali Kota se-Jateng secara hybrid di kantornya, Semarang, Senin (3/1/2022).
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Ditemui wartawan usai rapat, Ganjar menjelaskan daerah yang memiliki vaksin yang akan kedaluwarsa antara lain Cilacap, Pati, Grobogan, Pemalang, dan Purworejo. Selain kedaluwarsa tanggal 13 Januari 2022, akhir bulan ini juga banyak vaksin yang akan memasuki masa kedaluwarsa.
"Cilacap, ada 13 ribu lebih vaksin yang akan kedaluwarsa pada tanggal 13 Januari nanti, Pati ada 23 ribuan dosis, Grobogan ada 1.010 dosis, Jepara ada 4.270 dosis, Kebumen 3.630 dosis, Pemalang 8.000 dosis, Purworejo 11 ribuan dosis dan daerah lain. Saya minta segera disuntikkan agar tidak terbuang sia-sia," jelasnya.
Ganjar menyebut mayoritas vaksin yang terancam kedaluwarsa tersebut adalah jenis AstraZeneca. Pihaknya berharap agar tidak terulang peristiwa vaksin tak terpakai karena kedaluwarsa.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Saya ingatkan betul ini, jangan sampai terulang lagi ada vaksin kedaluwarsa di Jawa Tengah," tegasnya.
Sementara itu terkait capaian vaksinasi Covid-19 di Jateng, Ganjar mengatakan sudah ada 22,8 juta atau 79,49 persen warga Jateng yang sudah divaksin dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua, total sudah ada 17,3 juta atau 60,35 persen yang sudah divaksin.
"Memang masih ada dua daerah yang menjadi perhatian kita, yakni Kabupaten Tegal dan Pemalang. Di dua daerah itu, vaksinasi dosis pertama belum mencapai 70 persen. Akan kita dorong dan dampingi terus menerus agar bisa dilakukan percepatan," terang Ganjar.